Newest Post

// Posted by :Kyou // On :Selasa, 19 November 2013




I'm Sorry, I Love You
[PART 2]

23 August, 2013
Sepulang sekolah Isma mampir ke sebuah toko untuk membeli hadiah untuk Yesung yang esok hari berulang tahun. Ia melihat-lihat jam tangan. Dan ternyata Kyuhyun juga berada disana namun mereka sama-sama tidak mengetahui satu sama lain karena tempat mereka berdiri berlawanan. Isma berjalan sambil melihat jam tangan, begitu pula dengan Kyuhyun. Dan merekapun bertemu pada satu jam tangan yang sama, mereka melihat satu sama lain. Cukup lama, pelayan disana menegur mereka.
”Eoh, Apa kau juga membeli hadiah untuk Yesung oppa?” tanya Isma.
Kyuhyun membenarkan, lalu ia menyuruh Isma saja yang mengambil jam tangan itu.
”Apa tidak papa?”
”Aku akan mencari barang yang lain” ucap Kyuhyun tersenyum lalu pergi.
Isma menatapnya sedih.
***

Isma menatap dua buah kado di ranjangnya, lalu melihat jam pukul 11.57 ia menunggu lagi, setelah pukul 00.00 ia pergi ke kamar Yesung hendak mengucapkan selamat. Namun saat ia membuka pintu kamarnya, ia melihat Yesung tertidur di mejanya. Isma terlihat kecewa namun ia tetap masuk dan memperhatikan kakaknya yang tertidur. Ia mengambil selimut lalu menyelimutinya, ”Saengil chukkae Jong Woon oppa” bisiknya, lalu mengecup pipi Yesung.
”Mianhae..” lirihnya.

Pagi harinya Yesung terbangun dan heran mendapati selimut di tubuhnya, namun ia tak ambil pusing dan segera pergi mandi, memakai pakaian, dan turun untuk sarapan.
”Selamat pagi oppa!” sapa Isma riang.
Yesung heran dengan sikap adiknya, lalu ia melihat ada sup rumput laut di meja makan.
”Ige mwoeyo?” tanyanya.
”Hya~ Bahkan kau lupa hari ulang tahunmu sendiri, huh?!” Isma kesal.
”Benarkah? Jadi hari ini hari ulang tahunku? Waaah adikku perhatian sekali.. Gomawo.” ucapnya manis sambil mengusap puncak kepala Isma dan membuat Isma teringat saat Kyuhyun melakukan itu padanya.
”Whoaah sepertinya sup ini enak. Apa kau membuatnya sendiri?”
”Eoh? Tentu saja!”
”Aku tidak yakin..”
”Yak! Yasudah kalau tidak mau..”
Yesung meminumnya dan berkata supnya sangat enak.
”Benarkah?”
”Um, gomawo..” ucapnya tulus. Isma tersenyum puas.

@Seoul National University
”Hyuungg~!!” Eunhyuk menghampiri Yesung yang sedang berjalan. Kyuhyun mengikuti Hyuk di belakang lalu menatap Yesung dan mengulurkan tangannya, ”Saengil chukkae uri chingu, Kim Jong Woon” ucapnya tulus. Yesung balas menjabat tangan Kyuhyun sambil tersenyum dan memeluknya.
”Gomawo Kyuhyun-ah”
”Mwo? Hari ini kau ulang tahun? Berarti nanti malam akan ada pesta?” Eunhyuk terlihat bersemangat.
”Eoh, kau bisa makan sepuasnya” ucap Yesung
”Jinjja? Huaa~ kau baik sekali hyung.. Saengil chukkae!” Eunhyuk memeluk Yesung senang,
”Oh ya, sekarang umurmu 26? Haha.. Kau semakin tua, hyung~! Chukkae!” ledek Eunhyuk yang langsung kabur
”Yak~! Lee Hyuk Jae! Awas kau!” Yesung mengejar Eunhyuk, Kyuhyun tersenyu melihatnya.

@Kim's Family House at 20.00 p.m KST
Orang-orang nampak telah berkumpul di rumah Yesung yang sangat besar itu. Isma nampak cantik dengan dress pink selutut dengan lengan seperempat dan sebuah heels warna putih di kakinya. Yesung sendiri nampak gagah dengan kemeja putih dan jas hitamnya. Eunhyuk sudah terlihat di aula, namun Kyuhyun belum datang juga, setelah cukup lama Kyuhyun pun muncul dan meminta maaf karena Ia terlambat. Kyuhyun dan Isma saling menyapa seperti biasanya walau terlihat sedikit canggung. Pesta pun di mulai, dari awal sampai akhir semua berjalan seperti biasanya. Kyuhyun menghampiri Yesung dan memberinya sebuah hadiah.
”Apa ini?” Yesung membukanya dan isinya sebuah gelang.
”Gelang persahabatan” ucap Kyuhyun sambil menunjukkan miliknya.
”Whoaah keren! Kyuhyun oppa, kenapa kau tidak memberiku satu? Aku juga ingin!” cloteh Isma
”Gomawo Kyuhyun-ah” ucap Yesung tulus.
”Mana hadiahmu?” tanyanya pada Isma.
Isma menyodorkan kotak kecil, Yesungpun mengambil dan membukanya. Sebuah jam tangan.
”Hehe, aku tidak tau harus memberikan hadiah apa, karena kau sudah memiliki segalanya. Aku membelikannya karena oppa tidak pernah pakai jam tangan. Dan mulai sekarang kau harus memakai arloji itu sampai kapanpun!”
Yesung tersenyum, ”Gelang, dan jam tangan. Bagaimana aku memakainya?” tanyanya.
Isma dan Kyuhyun saling melirik bingung.
”Ah, begini saja. Oppa pakai gelang ini di tangan kanan, dan jam tangan di tangan kiri” ucap Isma sambil memakaikan keduanya.
”Johta!” serunya bangga. Mereka pun tertawa bersama.
”Ah, aku punya satu hadiah lagi. Jamkanman gidaryeo!” serunya lalu berlari menaiki anak tangga.

Ponsel Yesung berdering, ia melihat nama 'eomma' tertera di layar ponselnya. Ia pun pergi menjauhi keramaian untuk mengangkat telponnya. Kyuhyun memperhatikannya.

”Eoh” sahut Yesung.
”Saengil chukkae Jong Woon-ah! Mianhae umma appado tidak bisa menemanimu saat ini”
”Eoh, gwenchana. Ada apa menghubungiku?”
”Ibu ingin menanyakan soal Isma. Apa kau sudah memberitahunya?”
Yesung terdiam, lalu berkata belum.
”Kenapa kau masih belum mengatakannya? Ibu sudah bilang kau harus segera mengatakannya”
”Kenapa? Kenapa aku yang harus mengatakannya? Kenapa ia harus tahu? Ia akan terluka, ibu!”
”Jika lebih lama lagi, ia akan lebih terluka! Apa kau mengerti?”
”Aku tahu! Lalu kenapa kau mengadopsi Isma jika pada akhirnya kau membiarkannya mengetahui jika ia bukan anakmu! Kenapa? Kau tau, itu akan menyakitinya!”
”Bukk” terdengar suara benda terjatuh. Yesung berbalik dan mendapati Isma di belakangnya.
”Isma-ah...” Yesung terpana.
”Yesung oppa..” lirih Isma dengan nada gemetar.
”Isma-ah, oppa bisa menjelaskan semuanya, jadi..”
Isma menggeleng dan berkata tidak.
”Semuanya sudah jelas, Aku sudah mendengarnya. Aku bukan anak Ayah dan Ibu.. Dan itu artinya.. Aku bukan adikmu.. Aku bukan adik seorang Kim Jong Woon dan aku bukanlah anak dari keluarga Yesung Grup” Isma tersenyum miris dalam tangisnya.
”Isma..”
”Kenapa kau menyembunyikan semua ini oppa? Wae?”
”Isma-ah, aku juga tidak tahu. Aku mengetahuinya saat kau berangkat ke Amerika, dan saat itulah aku tahu bahwa aku benar-benar menyukaimu.. Dan itu alasan kenapa aku menyukaimu”
Isma menangis, menggelengkan kepalanya. ”Lalu kenapa kau tetap tutup mulut sampai sekarang!?”
”Karena aku tidak ingin melihatmu terluka dan menangis seperti ini! Ini juga menyakitkan bagiku! Apa kau mengerti?”
”Aku mengerti! Aku mengerti semuanya.. Tentangmu dan tentang semua kebohongan yang kalian perbuat. Aku tidak pernah memiliki orang tua, atau siapapun. Terimakasih telah menjagaku slama ini” Isma tersenyum tipis menatap Yesung lalu berlari meninggalkan rumah. Yesung hendak mengejar, namun Kyuhyun menghalanginya.
”Jangan. Biarkan saja” ucap Kyuhyun.
Yesung terdiam lalu melihat benda jatuh tadi yang ternyata adalah kado dari Isma. Sebuah sepatu.. Yesung menatapnya dan air matanya jatuh.

Isma pergi ke danau tempat rahasianya dan Kyuhyun, ia duduk di bangku dan menangis sebisanya saat itu.
Kyuhyun memperhatikannya dari belakang, lalu ia pun menghampiri Isma membuka jasnya dan memakaikannya pada Isma.
”Kau akan kedingin memakai pakaian setipis itu” ucapnya kemudian duduk di sampingnya.
Isma sedikit tersentak dengan kehadiran Kyuhyun, ”Bagaimana kau tahu aku disini?” tanya Isma tanpa menatap Kyuhyun karena tidak ingin ia tahu kalau ia sedang menangis.
”Karena aku tau hatimu sedang terluka” Kyuhyun menatap Isma. Isma balik menatapnya.
”Apa kau juga tahu kalau..”
”Aku tahu” potong Kyuhyun lagi-lagi membuat Isma tersentak kaget dan berdiri.
”Lalu kenapa kau bersikap seolah-olah tidak mengerti apapun! Kenapa semua orang membohongiku? Kau pun begitu, Kau sama saja dengannya! Lalu apa artinya aku selama ini? Siapa aku ini?” Kyuhyun memeluknya untuk meredam amarahnya, membiarkan ia menangis dalam pelukannya.
”Mianhae..” gumam Kyuhyun memeluknya erat. Isma terus menangis dalam pelukannya.

@Seoul Apartmen
”Untuk malam ini, tidurlah disini, tidak ada yang tahu apartmen ini. Jangan khawatir” ucap Kyuhyun. Isma hanya menundukan kepalanya.
”Aku akan pergi. Beristirahatlah” ucapnya hendak pergi namun Isma menahannya.
”Apa kau juga tahu Yesung oppa menyukaiku?” tanya Isma menatap Kyuhyun. Kyuhyun terlihat kaget mendengar pertanyaan Isma.
”Kau mengetahuinya.. Dan itu adalah alasan kau tidak bisa mencintaiku? Apakah aku benar?” desak Isma.
Kyuhyun tak berani menatap Isma, apa yang di katakan Isma memang benar,
”Ada satu hal lagi yang tidak kau ketahui, suatu saat nanti kau akan mengetahuinya” ucapnya lalu pergi. Isma termangu di tempatnya mencerna kalimat terakhir yang di katakan Kyuhyun.

Semenjak itu, Isma tak pernah kembali ke rumah Yesung, atau sekedar menampakan dirinya. Ia mencari tahu sendiri siapa dirinya sebenarnya. Yesung pergi ke SMA Cheongdam namun tak menemukannya, Ji Eun pun tidak tahu dimana Isma. Yesung seperti kehilangan sebagian dirinya, ia lebih sering melamun dan jarang makan, Ia juga tak sedikit merasakan sakit di kepalanya dan berujung pingsan. Kyuhyun sangat mengkhawatirkan sahabatnya, namun ia ingat pesan Isma untuk tidak memberitahukan keberadaannya pada Yesung.

Isma kembali ke rumah Yesung untuk mengambil barang-barangnya, Yesung tidak ada di rumah karena ia sedang kuliah. Ia berpesan pada bibi Jang untuk tidak memberitahukan kedatangannya pada kakak nya. Ia pun mulai mengemasi barang-barangnya, lalu ia melihat boneka Shaun dari kakaknya. Ia menangis, lalu meninggalkan bonekanya, kamarnya dan semuanya. Saat menuruni tangga, ia mendapati Yesung tengah berdiri di depannya dan menatapnya dengan perasaan terkejut.
”Isma-ah..” lirihnya dan seutas senyuman terlihat di wajahnya yang pucat.
Isma mempercepat langkahnya dan bermaksud melewati Yesung, tentu saja Yesung tak membiarkannya pergi begitu saja.
”Maaf, aku kesini hanya untuk mengambil barangku. Aku permisi” ucapnya tanpa menatap kakaknya dan hendak pergi namun tetap di tahan oleh Yesung.
”Isma-ah.. Jangan pergi lagi, kumohon.. Maafkan aku” lirih Yesung dengan nada yang lemah. Isma menatap kakaknya dan mendapati wajahnya yang pucat pasi dan tubuhnya yang terlihat lebih kecil, Isma berusaha menahan tangisnya.
”Oppa..”
”Aku tahu, aku salah. Aku bisa menjelaskannya. Ayah dan Ibu melakukannya karena mereka menginginkan anak perempuan, tapi ibuku tidak bisa hamil lagi, lalu mereka mengadopsimu dan membiarkanmu pergi setelah dewasa. Seharusnya aku tidak merahasiakan ini.. Maafkan aku”
Isma tersenyum tipis, ”Aku mengerti. Ini bukan salahmu.. Tapi aku tidak bisa lagi tinggal disini bersamamu, aku bukan siapa-siapa lagi. Jadi tolong.. Lepaskan aku..”
Yesung terdiam, lalu melepaskan genggaman tangannya dan membiarkan Isma pergi.
Tiba-tiba Yesung merasakan rasa sakit yang hebat di kepalanya. Pandangannya kabur dan ”Brukk!” ia pun roboh.
Isma tak jadi membuka pintu, ia berbalik dan kaget melihat kakaknya tergeletak di lantai.
”Yesung oppa!”
Ia berlari menghampiri Yesung dengan perasaan cemas ia mencoba membangunkannya namun tak ada respon.

@Seoul's Hospital
Yesung dibawa ke UGD dan Isma menunggunya dengan perasaan cemas, takut, dan gelisah. Setelah cukup lama, dokterpun keluar
”Dokter Lee, bagaimana dengan oppaku? Dia tidak apa-apa kan?” tanya Isma cemas.
”Apa dia tidak memberitahumu tentang penyakitnya?”
”Penyakit? Maksudmu?” ulang Isma heran.
”Hematoma. Pecahnya pembuluh darah dalam otak.” Isma tertegun.
”Dulu kakakmu pernah mengalami kecelakaan hebat saat kau di Amerika. Ia mengalami benturan keras di kepalanya dan menyebabkan pembuluh darah pada otaknya pecah”
”Lalu kenapa tidak di lakukan operasi? Apa tidak bisa?” tanya Isma. Dr.Lee menghela nafas.

Flash Back
”Sudah berapa kali aku mengingatkanmu untuk operasi? Kenapa kau selalu menolak? Apa kau tidak percaya padaku!?” Dr.Lee terlihat marah saat itu pada Yesung. Namun Yesung terlihat santai dan berkata meskipun ia di operasi, kemungkinan ia hidup adalah 50:50.
”Bukankah begitu, Dr. Lee Dong Hae?”
Dong Hae terdiam karena yang di katakannya memang benar.
”Aku tidak ingin mati setelah di operasi. Aku lebih baik menghabiskan sisa hidupku dengan melakukan hal-hal yang belum sempat ingin ku lakukan”
Mendengar jawaban itu Dong Hae pun menyerah.
Flash Back end

Isma menatap Yesung dari balik jendela pintu, air matanya mengalir begitu saja. Kenapa ia harus mengalami ini? Ia berbalik dan duduk di lantai sambil menangis mengingat semua hal yang di lakukan Yesung untuknya.
”Oppa mianhae..” lirihnya di sela-sela tangisnya dan mengucapkannya berkali-kali.

Isma mencoba menghapus air matanya dan masuk menemui kakaknya yang kini terbaring lemah di ranjang.
”Isma-ah” lirihnya senang saat melihat Isma menghampirinya.
”Gwenchanayo?” tanya Isma.
”An-gwenchana” jawab Yesung membuat Isma tertegun.
”Oppa.. Kenapa kau merahasiakan semua ini? Kenapa kau tidak memberitahuku ten..”
”Meskipun aku memberitahumu, itu tidak akan merubah keadaan kan? Apakah sekarang kau akan tetap disisiku? Apakah kau bisa mencintaiku seperti kau mencintainya?”
”Oppa..”
”Isma-ah..” Yesung meraih tangan Isma.
”Hidupku tidak akan lama lagi..”
”Oppa”
”Yang ku inginkan hanya Kau tetap berada disisiku, sampai aku tidak bisa lagi melihatmu, sampai nafas terakhirku. Tetaplah disisiku” pinta Yesung. Isma ingat dulu saat Yesung memintanya berjanji agar tetap di sisinya apapun yang terjadi. Isma menahan tangisnya, ”Maafkan aku.. Oppa..” Isma berlari pergi meninggalkan Yesung.

Kyuhyun melihat Isma yang keluar dari ruangan Yesung, dan Dong Hae melihat Kyuhyun.
”Cho Kyu Hyun”
Kyuhyun menoleh dan tersenyum pada Dong Hae.

”Bagaimana keadaannya?” tanya Kyu
”Keadaannya semakin memburuk, Aku tidak menjamin hidupnya akan lebih dari satu bulan”
Kyuhyun tertegun mendengar jawaban Donghae. Donghae menghela nafas pasrah, ”Aku tidak bisa melakukan apapun untuknya”

Kyuhyun masuk menjenguk Yesung. Yesung sedang duduk menghadap jendela kamar, mengetahui Kyuhyun masuk ke kamarnya. Ia bertanya ada perlu apa dia kesini.
”Tentu saja menjengukmu” jawab Kyuhyun.
Yesung berbalik, ”Kau datang sebagai sahabatku atau sebagai orang yang mencintai adikku?”
Kyuhyun terkejut, ”Hyung..”
”Ah, jadi kau datang sebagai orang yang mencintai adikku. Kalau begitu kau lebih baik pergi saja”
”Kim Jong Woon!”
”Cho Kyu Hyun. Aku tau kau mencintai Isma, aku benarkan?”
”Geurae. Dan selama ini aku menahan perasaanku untuk menyukainya. Karena aku tau kau juga menyukainya. Tapi sekarang, aku tidak bisa hanya berdiam diri menyaksikan semuanya. Aku tidak bisa berpura-pura tidak mencintainya.. Maafkan aku. Aku memutuskan untuk menyukainya” Kyuhyunpun pergi meninggalkan Yesung sendiri. Yesung tersenyum ketir

Kyuhyun pergi ke danau untuk menenangkan diri, namun ternyata Isma juga disana. Kyuhyun duduk di samping Isma dan menyelupkan kakinya kedanau. Isma tersenyum melihatnya.
”Oppa...”
”Apa yang sedang kau lakukan disini?”tanya Kyuhyun.
”Oppa... Apakah ini alasan lain yang tidak aku ketahui?”
Kyuhyun menatapnya dan berkata benar. Isma menunduk sedih.
”Jadi seperti itu..”
”Lalu apa yang harus ku lakukan sekarang? Berada di sisimu, atau di sisinya?”
”Mulai sekarang, aku tidak akan melarangmu untuk mencintaiku.. Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan”
Isma dan Kyuhyun saling bertatapan.

Yesung sedang membaca buku di kelasnya. Lalu Kyuhyun masuk, Yesung tidak suka melihatnya langsung beranjak keluar kelas. Eunhyuk yang memperhatikan mereka merasa aneh
”Apa yang terjadi?” tanya Hyuk penuh selidik pada Kyu, Kyu menghela nafas dan menceritakan segalanya pada Hyuk. Hyuk berkata ia tidak bisa percaya.Dan setelah itu hubungan keduanya semakin merenggang.

25 September, 2013
Yesung melihat Isma sedang berjalan menuju halte, ia cepat-cepat menghampirinya.
”Isma-ah” panggil Yesung. Isma menoleh dan tersenyum padanya, Yesung terlihat sedikit tertegun
”Yesung oppa? Ada apa? Bagaimana keadaanmu?” tanya Isma seolah tak terjadi apa-apa. Yesung menatap Isma lekat membuatnya risih.
”Jika ada yang ingin kau katakan, katakanlah”
”Aku ingin bertanya sesuatu”
”Apa kau.. Sangat menyukainya? Apa kau tidak ingin menjadi adikku lagi? Menjadi pewaris Yeseong Grup, aku bisa memberikan apapun untukmu, aku..”
Isma memotong perkataan Yesung dengan menyuruhnya berhenti, lalu ia tersenyum
”Aku tidak pernah menginginkan semua itu, dan aku tidak mempunyai hak untuk memiliki semua itu. Yang aku tahu aku memiliki seorang kakak, kakak yang sangat memperhatikan dan menyayangiku, kakak yang baik namun selalu menjahiliku, dan memarahiku. Dan kini.. Aku tumbuh dewasa dan menyukai seseorang. Apa itu mengubah perasaanku? Tidak. Kau tetap ada di hatiku sebagai kakak ku. Kakak yang sangat mencintai adiknya”
Yesung terpana. Bus berhenti, dan Isma pun pamit untuk pergi. Ia meninggalkan Yesung dengan sebuah senyuman.

Kyuhyun berjalan di sisi pantai sambil merasakan angin dan suara deburan ombak, lalu seseorang memanggilnya. Dan ia adalah Isma. Kyuhyun tersenyum melihatnya
”Oppa, apa aku terlambat?” Tanya Isma. Kyuhyun menjawab ia yang datang lebih awal. Isma tersenyum dan bertanya mengapa mengajaknya kemari.
”Entahlah. Akupun tak tahu” Jawab Kyuhyun tanpa menatap Isma.

”Oppa..” Isma memecah keheningan
”Bolehkah.. Aku.. Mencintaimu?” ucapnya memandang manik mata Kyuhyun, deburan ombak menjadi celah percakapan mereka.
”Aku sudah katakan tidak akan melarangmu. Jadi lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Aku juga sudah menyukai seorang gadis, bahkan sejak kecil”
”Benarkah? Siapa dia?” Isma terlihat kecewa.
Kyuhyun tersenyum dan membisikan sesuatu pada Isma.
”Neo” bisiknya pelan. Isma kaget namun sangat senang mendengarnya dan seolah tak percaya Kyuhyun menyukainya sejak kecil. Ia tersenyum bahagia, hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Senyuman tak lepas dari wajahnya. Isma berjalan mundur sambil terus memandangi Kyuhyun, dan terus mengatakan, ”Kyuhyun oppa saranghae!”
Semakin jauh semakin keras ia mengutarakannya. Kyuhyun tersenyum melihatnya. Isma semakin keras berteriak bahwa ia mencintai Kyuhyun. Kyu merentangkan tangannya sambil tersenyum. Dari kejauhan Isma bisa melihatnya dan ia pun berlari menghampirinya dan memeluknya dengan perasaan gembira.
”Oppa saranghae” gumamnya
”Nado saranghae” ucap Kyuhyun membuat Isma tertegun dan menatap Kyuhyun.
”Hanbeondo” pintanya
”Saranghae. Kim Isma”
Isma berdecak gembira merasa tak percaya, saking senangnya ia berlarian sambil berteriak pada lautan bahwa ia mencintai Kyuhyun, sampai ia tidak menyadari ada ombak yang menghampirinya dan membuatnya terjatuh. Kyuhyun menghampirinya dan terkekeh kecil sambil mengulurkan tangannya. Isma menerimanya namun ia malah menjatuhkan Kyuhyun dan membuatnya juga basah kuyup. Merekapun main ombak dengan gembira di sisi pantai. Deburan ombak dan langit sore itu menjadi saksi pernyataan cinta mereka.
***

Isma dan Kyuhyun hendak pulang, namun Kyuhyn menerima panggilan dari Eunhyuk.
”Ada apa?” tanya Kyu santai, namun tiba-tiba raut mukanya berubah cemas dan ia segera menarik Isma ke dalam mobil.
”Oppa, ada apa?” Isma tak mengerti.
”Yesung. Kita harus ke rumah sakit sekarang juga”
Mendengar itu, Isma pun menjadi cemas dan langsung pergi bersam Kyuhyun.

@Seoul Hospital
Eunhyuk terlihat sedang menunggu, Kyuhyun dan Isma yang baru datang menanyakan apa yang terjadi dengan Yesung pada Hyuk.
”Aku belum tahu, tadi ia pamit ke toilet, aku mengikutinya, dan aku dengar ia muntah-muntah lalu saat ku ku lihat ia sudah tak sadarkan diri”
Kyuhyun memegang tangan Isma untuk menguatkannya. Tak lama Dr. Lee pun keluar
”Dia harus di rawat disini, aku tidak bisa menjamin ia akan tinggal lebih lama. Tapi ia membutuhkan orang yang mendukungnya”
Isma tertegun, Kyu dan Hyuk menatapnya.

Isma masuk keruang rawat Yesung dan melihat kakaknya terbaring lemah tak berdaya, Isma menahan air matanya.
”Oppa, maafkan aku..”
Air matanyapun jatuh, ia memegang tangan Yesung dengan erat.
”Kenapa kau harus minta maaf?” lirih Yesung
”Oppa..”
”Kau tidak salah, aku yang salah.. Maafkan aku” ucap Yesung. Isma semakin tak bisa menahan air matanya yang telah jatuh, tidak lama kedua orang tua Yesung hadir menjenguk anaknya yang terbaring lemah. Mereka sangat mengkhawatirkan Yesung, terlihat mereka mengabaikan keberadaan Isma. Isma pun hendak pergi, namun Yesung memanggilnya.
”Apa kau tidak merindukan Ayah dan Ibu mu?”
”Aku sangat merindukannya” jawab Isma dengan tangisan, tapi yang ia maksud adalah orang tua kandungnya yang entah dimana.
Kedua orang tua Yesung menghampiri Isma, meminta maaf dan menjelaskan semuanya

”Jika kau ingin, kau bisa tinggal bersama kami”
Isma menolaknya dengan alasan ia tidak berhak. Lalu ia berkata sudah mengerti tentang semuanya dan ia mohon pamit. Ia memberi hormat lalu pergi. Namun Yesung memanggilnya dan bertanya apakah ada Kyuhyun disini. Isma mengiyakan.
”Aku ingin menemuinya” ucap Yesung membuat Isma tersenyum. Ia pun segera keluar dan menyampaikan pesan Yesung pada Kyuhyun.

Kyuhyun masuk dan memberi hormat pada Tuan dan Nyonya Kim.
”Eomma, Appa, aku ingin berbicara dengannya, bisakah kalian tinggalkan kami berdua?” ucapnya dengan nada lemah
”Jong Woon-ah..” Ibu Yesung tidak ingin pergi, namun Tuan Kim segera membawanya keluar

Kyuhyun masuk ke dalam ruangan menemui Yesung. Yesung tersenyum padanya
”Rasanya aku sudah lama tak melihat wajahmu. Teman”
”Benar. Kau lebih kurus sekarang” balas Kyuhyun.
”Benarkah? Bukankah aku terlihat lebih cute?” guraunya membuat keduanya terkekeh pelan.
”Kyuhyun-ah..”
”Eoh”
Yesung terdiam, Kyuhyun menunggu perkataan Yesung selanjutnya.
”Sepertinya aku mulai merindukanmu”
Perkataan Yesung membuat Kyuhyun berdecih tak percaya.
”Seharusnya kau memikirkan hal yang lebih penting daripada memikirkanku” balas Kyuhyun membuat Yesung tersenyum dan membenarkan.
Kyuhyun menatap Yesung, ia tahu bukan itu yang ingin ia katakan tadi, namun apa pun itu ia tak ingin mengusiknya. Melihatnya tersenyum membuat hatinya lega, walau sebenarnya masih ada rasa tegang dalam diri Kyuhyun.

Isma duduk termenung di bangku halaman RS, lalu Kyu menghampirinya duduk di sampingnya dan menyenderkan kepalanya di bahu Isma. Isma terlihat kaget, namun setelah melihat itu Kyuhyun, ia berdecak kalau Kyuhyun mengagetkannya.
Kyu tak menghiraukan omelannya dan bertanya dimana Eunhyuk.
”Ia sudah pergi, katanya ada janji dengan Ji Eun”
”Ji Eun? Apa mereka pacaran?”
”Entahlah, mungkin ya. Aku rasa mereka cocok. Tapi.. Ah sudahla”
”Eoh, apa yang kalian bicarakan tadi?”
”Kami membicarakanmu” ucapnya berbohong. Isma terdiam
”Apa yang kau fikirkan?” tanya Kyuhyun. Isma berkata tidak ada.

28 September, 2013
Isma bangun dari tidurnya, ia kaget mendapati apartemenya penuh dengan balon dan bunga mawar. Ia pun beranjak dari kasurnya. Lalu Kyuhyun muncul dari dapur sambil membawa makanan.
”Kau sudah bangun?” Isma terlonjak kaget.
”Eoh? Kyuhyun oppa? Kenapa kau ada disini? Dan ini..” Isma kebingungan.
Kyu selesai menata mejanya dan berdecak kagum dengan semua hasilnya.
”Yak! Oppa!” Isma berdecak kesal, karena Kyu belum menjawabnya.
”Tuan putri yang cantik, sebaiknya kau pergi cuci muka dan mandi. Kau tidak lihat kau begitu kusut eoh?”
”Yak~ bagaimana aku bisa mandi kalau kau ada disini?! Aishh jinjja! Sebenarnya ada apa dengan semua ini?”
Kyuhyun mendesah, ”Apa kau tidak ingat?”
”Apa?” Isma masih bingung.
Kyuhyun menghampirinya dan tiba-tiba mengecup kening Isma.
”Saengil chukka hamnida, Isma-ah..” ucapnya tulus. Isma membeku ditempatnya. Kini jantungnya berdebar sangat kencang menatap Kyuhyun. Lalu dengan salting dia berlari ke kamar mandi. Kyuhyun tertawa geli melihatnya.

Isma menyentuh jidatnya, ”Apa yang tadi ia lakukan? Apa aku bermimpi?” Isma mengingat kembali kejadian tadi, dan itu bukanlah mimpi, lalu ia tersipu dan yakin tadi itu bukan mimpi.

Isma keluar dari kamar mandi dan dengan berdehem ia menyuruh Kyu untuk keluar, karena ia mau ganti baju.
”Kenapa tidak ganti saja disini?” ucapnya jahil.
”Yak~! Chugullae?!”
Kyuhyun terkekeh dan berkata ia hanya bercanda.
”Baiklah tuan putri, berdandanlah yang cantik. Karena hari ini pangeran akan mengajak tuan putri jalan-jalan” guraunya lalu keluar dari apartmennya.
Diam-diam Isma tersipu juga, ia tidak menyangka Kyuhyun akan seromantis itu padanya. Apalagi hari ini hari ulang tahunnya.

Hari itu, menjadi hari yang spesial bagi Isma, bagaimana tidak? sepanjang hari bersama orang yang kita cintai. Mereka jalan-jalan mengunjungi tempat yang bisa di pakai untuk bersenang-senang.

Hari sudah senja, mereka pulang bersama dengan berjalan kaki sambil bergandengan tangan. Lalu Kyuhyun mengajaknya berhenti, Isma bertanya ada apa. Kyuhyun berkata sebaiknya Isma pergi ke RS menjenguk Yesung, dan mungkin ada sesuatu yang ingin ia berikan padamu. Isma menerima pesan, dari Yesung.
”Malam ini, datanglah kemari.. Aku ingin melihat wajah adikku jika kau tidak keberatan”
Isma tersenyum menatap Kyuhyun.

Malam itu, Isma dan Kyu pergi ke RS, tapi hanya Isma yang masuk ke ruang inap Yesung. Dan tidak lama Isma keluar bersama Yesung. Kyuhyun agak kaget, dan menyuruh Yesung untuk tetap diam di dalam saja.
”Rasanya aku hampir mati jika tetap disana. Aku juga ingin melihat dunia. Dan malam ini, aku hanya ingin bersama Isma. Jadi kau jangan mengganggu. Ara?”
Kyuhyun tertawa geli.
”Eoh, tapi kau harus mengembalikannya padaku tanpa kurang satupun” balas Kyuhyun. Belum sempat Yesung membalas perkataan Kyu, Isma sudah menengahi. Dan berkata kalau ia tidak akan apa-apa selama ia bersama orang-orang yang mencintainya. Kyuhyun dan Yesung tertegun mendengarnya. Setelah itu Yesung dan Isma pun pergi meninggalkan Kyuhyun sendiri. Kyuhyun menatap kedua punggung orang yang disayanginya, lalu Isma menoleh dan Kyu tersenyum padanya.

Isma dan Yesung berjalan-jalan di sekitar halaman rumah sakit,
”Malam ini sangat indah, lihatlah bulan dan bintang pun tersenyum pada kita” ucap Yesung memecah keheningan di antara mereka. Isma ikut menatap langit dan tersenyum.
”Ah.. Aku lelah” eluh Yesung yang kemudian duduk di rerumputan dan di susul oleh Isma
”Gwenchanayo? Kita sebaiknya kembali saja. Kau masih sakit, udara malam itu tidak baik, kau juga tidak boleh terlalu lelah, dan..”
Ucapan Isma terhenti, karena tiba-tiba Yesung menyenderkan kepalanya di bahu Isma.
”Kau mulai cerewet lagi seperti Ibu” keluhnya dengan nada lemah. Isma terdiam.
”Isma-ah..”
”Apa yang kau inginkan?” tanya Yesung
”Tidak ada”
”Benarkah?” Yesung menegakkan kepalanya. Isma mengangguk dan berkata bahwa ia tak menginginkan apapun.
Yesung menatap wajah Isma lekat dari samping, memperhatikan setiap lekuk wajahnya agar ia bisa mengingatnya. Isma menoleh dan bertanya ada apa.
”Bolehkah... Aku memelukmu? Untuk yang terakhir kalinya. Bukan sebagai kakak pada adiknya, tapi seorang pria yang mencintai seorang wanita”
”Oppa..”
”Untuk kali ini saja..” lirihnya.
Isma hampir menangis mendengar ucapan kakaknya. Lalu ia mengangguk, Yesung tersenyum bahagia dan perlahan ia merangkul Isma dan mendekapnya dalam pelukannya. Terlihat garis kebahagiaan dan kesedihan di wajah keduaanya, Yesung memeluk erat tubuh Isma dan menitihkan air matanya, begitu pula dengan Isma.
”Saengil chukkha haeyo”
”Mianhae.. Jeongmal mianhae”
Lirih Yesung di sela tangisnya. Isma semakin tak bisa menahan air matanya yang kini sudah membasahi pipinya.
”Aku mengerti, aku tidak bisa mencintai dan memilikimu seutuhnya. Untuk itu aku hanya bisa berkata maaf padamu. Maaf karena aku mencintaimu”

Yesung mencoba tersenyum dan menghapus air matanya dan menatap Isma. Isma pun tersenyum namun senyumnya berganti cemas karena melihat wajah kakaknya yang semakin memucat. Namun Yesung tetap tersenyum dan berkata bahwa ia baik-baik saja.
Yesung menyerahkan sesuatu pada Isma dan berkata ”Seonmul”
Isma bertanya apa itu. Yesung bilang bahwa itu adalah flashdisk.
”Di dalamnya ada video hadiah untukmu. Dan semua isinya adalah tentang aku dan kau. Kau bisa melihatnya nanti”
”Geuraeyo? Baiklah.. Aku akan melihatnya. Gomawoyo.. Oppa.” ucap Isma tulus. Dan keduanya tersenyum. Kyuhyun melihat keduanya dari kejauhan dan ikut tersenyum.
”Dan mulai sekarang, aku akan melepaskanmu pergi”
Isma tertegun.
”Aku tidak akan melarangmu melakukan apapun ataupun melarangmu untuk mencintai seseorang. Dan satu permintaan terakhirku, kembalilah ke rumah. Karena mungkin Ayah dan Ibu akan kesepian tanpa kehadiranku”
”Oppa”
”Mereka tidak membencimu, mereka hanya ingin kau tahu yang sebenarnya. Mereka akan bahagia jika kau kembali dan menemani mereka”
”Oppa, geumanhae!” tangis Isma pecah,
”Ku mohon..” lirih Yesung. Isma seolah-olah mendengar bahwa Yesung akan pergi selamanya. Meski pada kenyataannya mereka akan berpisah, namun Isma belum siap untuk itu. Yesung melihat arlojinya menunjukkan pukul 23.00 ia berdiri dan berkata ia harus segera kembali. Kalau tidak, perawat akan mengomelinya.
”Pergilah. Ini sudah larut. Aku juga akan pergi. Selamat tinggal” ucapnya yang kemudian berjalan pergi. Isma berdiri dan memanggil kakaknya.
”Oppa!”
”Yesung Oppa!”
Namun seolah Yesung tak mendengarnya, ia terus berjalan.
”Kim Jong Woon!”
”BRUK!”
Yesung tergeletak di tanah.
DeG!
Isma terbelalak kaget,
”Yesung Oppa!”
Ia berlari menghampiri Yesung masih dengan air matanya. Kyuhyun yang melihat itu pun langsung berlari menghampiri Yesung. Isma merangkul Yesung dan memanggil-manggil Yesung. Begitu pula dengan Kyuhyun
”Oppa! Oppa! Gwenchanayo? Oppa!” Isma menepuk-nepuk pipi Yesung.
”Yesung-ah!” Kyuhyun ikut membangunkannya. Isma semakin cemas karena Yesung tak sadar juga, namun nafasnya masih ada. ”Oppa, cepat bawa Yesung oppa ke dokter” ujar Isma pada Kyuhyun.

Yesung di bawa ke UGD dan Lee Dong Hae dokternya segera memeriksanya.
Isma tak henti-henti menangis, ia takut terjadi sesuatu pada kakaknya. Kyuhyun menenangkannya dengan memeluknya. Walau ia juga sebenarnya takut.
Tidak lama Donghae keluar dan berkata bahwa Yesung ingin bertemu dengan Kyuhyun dan Isma.
Mereka pun segera masuk, keadaan Yesung sangat kritis, jantungnya sangat lemah.
”Oppa, gwenchanayo?” ucap Isma dengan nada gemetar. Lagi-lagi Yesung tersenyum. Ia meraih tangan Isma dan tangan Kyuhyun.
”Aku sangat bahagia sekarang” ucapnya.
”Yesung-ah..”
”Kyuhyun-ah.. Aku minta maaf, atas segalanya”
”Hyung..”
”Ah, kata itu.. Aku sadar ternyata aku memang sudah tua. Kyuhyun-ah kau mencintai Isma kan?”
Kyuhyun membenarkan.
”Tolong jaga ia, seperti aku menjaganya. Lakukan apa yang dia katakan, dan berikan apa yang dia inginkan. Dan.. Jangan pernah buat dia menangis sepertiku”
Isma menatap kakaknya sedih
”Ingatlah, aku akan selalu mengawasimu. Kalau kau menyakitinya dan membuatnya menangis, aku tidak akan memaafkanmu”
”Oppa..!”
”Dan kau Isma, kau harus merubah sikapmu mulai sekarang. Karena tidak ada lagi kakak yang akan memanjakanmu”
”Oppa geumanhae!”
”Kau harus bisa bangun pagi, belajar dengan tekun. Jangan sering bolos dan tidur saat jam pelajaran. Jangan manja dan cengeng. Kau harus menjadi wanita yang kuat. Dan jangan menyusahkan Kyuhyun. Jangan menangis, tersenyumlah.. Aku merindukannya”
Isma tidak ingin menangis, namun keadaan yang membuatnya menangis. Yesung benar-benar tau tentang dirinya. Kemudian Tuan dan Nyonya Kim datang menemui Yesung.
”Jong Woon-ah! Gwenchanayo? Aphayo? Eodiga aphayo?” Ibunya begitu mencemaskannya namun Yesung menjawab semuanya hanya dengan sebuah senyuman.
”Eomma, Appa.. Mianhae, gomawoyo..”
”Bisakah kalian menjaga Isma untukku?”
Ibu Yesung menatap Isma yang menundukan kepalanya.
”Tentu saja. Kami sudah menganggapnya anak kami sendiri. Jong Woon-ah.. Jangan terlalu banyak bicara, kau harus istirahat” ucap Ayahnya.
”Eoh, aku juga sudah lelah.. Ayah, Ibu aku titipkan Isma pada kalian. Dan kalian berdua.. Aku sudah merestui hubungan kalian. Berbahagialah..”
Isma kembali menitihkan air matanya, Kyuhyun pun begitu namun ia berusaha menahannya. Yesung melepas arloji yang dulu di berikan Isma pada saat ulang tahunnya dan memakaikannya pada Kyuhyun.
”Kau harus menjaganya” Kyuhyun tertegun, begitu pulan dengan Isma. Lalu Yesung melepas gelang pemberian Kyuhyun dan memakaikannya pada Isma.
”Gelang persahabatan” ucap Yesung tersenyum. Isma tertegun mendengarnya.
”Jigeum nan.. Jeongmal haengbokhago..”
”Mianhago.. Saranghago..”
Yesung tersenyum namun air matanya menetes. Dan perlahan matanya terpejam..
Denyut jantung yang tertera pada komputernya sudah tidak ada. Dan itu artinya Ia telah pergi, untuk selamanya..
Ibu Yesung terjatuh dan menangis meronta memanggil-manggil anaknya.
”Oppa.. Yesung Oppa..” Isma memanggil Yesung lirih sambil menyentuh tubuhnya.
”Oppa..! Yesung oppa! Ireonayo..!” Isma membangunkan Yesung
”Oppa! Ireona! Ireonago~! Oppa!”
”Isma-ah..”
”Yesung oppa... Kajima~! Kajimarago..! Oppa...! Kajima... Deulliji anni? Kajimarago~!!” tangis Isma pecah. Kyuhyun pun menangis, dan memeluk Isma. Isma menangis hebat dan tak henti-hentinya memanggil nama kakaknya. Dr. Lee Dong Hae masuk dan terhenti saat melihat pasien sekaligus temannya sudah tak bernyawa, ia pun menitihkan air matanya. Semuanya menangis untuknya.
***

Sesuai permintaan Yesung, Isma kembali ke rumahnya yang dulu, ia bersama Kyuhyun. Mereka berjalan menuju kamarnya. Isma berhenti di depan pintu, dengan ragu ia membuka pintu kamarnya.

Pintupun terbuka, semuanya masih sama saat ia meninggalkannya. Isma pun masuk ke kamarnya, dan Kyuhyun mengikuti di belakang. Ia melihat photonya bersama Yesung. Ia mengambilnya dan duduk di ranjang sambil menatap photonya sedih, ia melihat ranjangnya. Dan matanya tertuju pada boneka Shaun pemberian kakaknya. Isma kembali menangis, ia ingat saat ia merengek ingin memiliki boneka itu padanya, juga betapa senangnya saat kakaknya memberikannya untuknya. Dan juga tentang segala hal yang Yesung lakukan untuknya.
”Oppa mianhae.. Jeongmal Mianhae” ucapnya dalam tangisnya. Kyuhyun menenangkannya dengan mengusap punggungnya lembut.

Lalu Isma teringat Yesung pernah memberikan flashdisk yang di dalamnya ada seonmul (hadiah) untuk Isma. Isma membuka laptopnya dan memasangnya.
”Apa itu?” tanya Kyuhyun
”Hadiah dari Yesung oppa” ucapnya dengan mata tertuju pada layar monitor, ia mencari folder Seonmul. Setelah ketemu ia pun membukanya dan terdapat sebuah video. Isma melirik Kyuhyun sejenak, setelah yakin ia pun membuka video tersebut. Dan tampilah Yesung disana. Isma terlihat kaget.

”Annyeong haseyo Isma-ah.. Apakah kau sendiri? Atau bersama Kyuhyun? Eoh?” Isma tersenyum dalam tangisnya.
”Jangan menangis.. Aku yakin Kyuhyun akan menjagamu dengan baik setelah aku pergi” Kyuhyun tertegun.
” Isma-ah.. Saengil Chukkae.. Aku membuatkan sebuah lagu untukmu.. Ekhem. Mungkin suaraku tak sebagus Kyuhyun, tapi aku membuatnya dengan hatiku.. Ini adalah hadiah terakhirku.. It has to be You

Oneuldo nae gieogeul ttarahaemeda
Igil keuttaeseo seoseongineunda
Dashin bolsudo eomneun niga nareul butjaba
Naneun tto igireul mutneunda

Neol bogoshipdago
Tto angoshipdago
Jo haneulbomyeo gideo haneun nal

Niga animyeon andwae
Neo eobsi nan andwae
Na ireohkae haru handareul tto ilyoneul
Na apado joha
Nae mam dachodo joha nan
Geurae nan neo hanaman saranghanika

Neo hanaman saranghanikka..


Akhh sepertinya mataku terkena debu, kenapa mengeluarkan air? Aku harap kau menyukai lagunya, jaga dirimu baik-baik.. Isma-ah.. Saranghae. Chalga..”

Yesung mengakhiri ucapannya dengan selamat tinggal. Tangis Isma pecah
”Oppa.. Wae? Wae ireohkae..? Niga yeoppae iseumyeon, andwaenikka? Oppa..!”
Kyuhyun kembali memeluk Isma membiarkannya menangis dalam pelukannya, lagi.
”Seperti yang kau katakan, aku akan selalu menjaganya dan tidak membiarkannya menangis lagi, apalagi olehku. Aku janji aku akan menggantikanmu, melindunginya, sampai kapanpun”


28 November, 2016
Seorang gadis memakai kacamata dan sebuah gelang ditangannya sedang sibuk mengetik di kampusnya. Lalu seseorang memanggilnya.
”Hey! Kim Isma! Bukankah kau bilang ada janji dengan Kyuhyun?” tanya seorang gadis yang berdiri di ambang pintu.
”Omona! Kenapa aku lupa?! Aish!” Isma buru-buru pergi lalu berhenti.
”Ji Eun-ah tolong selesaikan essai ku yah. Aku pergi!” ucapnya riang
”Mwo? Kenapa aku yang mengerjakannya? Aigoo.. Dasar anak itu” Ji Eun hendak masuk namun langkahnya terhenti karena seseorang menghadang jalannya.
”Eunhyuk oppa?”
”Annyeong!” sapa Hyuk
”Oppa, bagaimana bisa kau ada disini? Kenapa kau kemari? Sejak kapan kau”
Eunhyuk mendekatkan wajahnya pada Ji Eun membuat ucapannya terhenti dan kaget.
”Jawabanku hanya satu. Karena aku merindukanmu”
Ucapnya tersenyum manis, mau tidak mau Ji Eun pun tersipu walau jantungnya berdebar-debar karena posisi mereka sangat dekat.

Isma bertemu dengan Kyuhyun di 'Secret Lake' nya mereka. Isma menghampiri Kyuhyun dengan nafas terengah-engah.
”Hey.. Apa kau berlari?”
Isma mengangguk
”Yak, aku tidak menyuruhmu tepat waktu kan? Meski kau sampai disini besok pun. Aku akan tetap menunggu”
Perkataan Kyuhyun membuat Isma berdecih tak percaya. Isma duduk di bangku sambil mendesah dan mengeluh kelelahan. Dan bertanya ada hal penting apa.

Kyuhyun berdiri di hadapannya, lalu berjongkok.
”Oppa, apa yang kau lakukan?” Isma terkejut dan hendak berdiri.
”Diamlah” Kyuhyun menahannya, lalu mengeluarkan sebuah kotak merah dan membukannya untuk Isma. Sebuah cincin. Isma terbelalak, ia kaget bukan main.
”Oppa..”
”Kim Isma.. Nawa gyeolhyeon hae jullae? (will you marry me?)”
DeG
Isma tertegun tak percaya.
”Kyuhyun oppa..”
”Ekhem.
Niga animyeon andwae
Neo eobsi nan andwae
Na ireohkae haru handareul tto ilyoneul
Na apado joha
Nae mam dachodo joha nan
Geurae nan neo hanaman saranghanika
Neo hanaman saranghanikka


Kyuhyun menyanyikan sepenggal lagunya Yesung. Isma tak kuasa menahan air matanya yang kini telah tumpah.
”It has to be you.. Kim Isma. Nawa gyeolhon hae jullae?”
Kyuhyun mengulangi pertanyaannya. Isma menghapus air matanya dan tersenyum lalu mengangguk.
”I do”
”YES! Kim Jong Woon! Kau lihat? Aku akan menikah!” teriaknya pada langit seolah ia berbicara pada Yesung. Kyuhyun benar-benar bahagia. Ia memeluk Isma dan berbisik ”Saranghae”
Isma tersenyum geli, ”Nado saranghae”
Mereka tersenyum bahagia. Kyuhyun melepas pelukannya dan beralih meraih tangan Isma
”Cintaku kau milikku. Aku bersumpah akan mencintaimu dan menjagamu dengan baik. Aku ingin hidup dan tersenyum bersamamu. Setiap kali kau tertidur, aku ingin meletakkanmu di lenganku dan seumur hidup berada di sisimu”
Lalu Kyuhyun menangkat dan mencium kedua tangan Isma. Isma benar-benar terharu di buatnya. Mereka tersenyum bahagia. Kyuhyun mendekati wajah Isma. Isma memejamkan matanya. Dan ia merasakan sesuatu menyentuh bibirnya.

Dua insan yang sedang bercinta, langit senja hari itu menambah suasana romantis di antara mereka. Air danau yang tenang, ikan-ikan kecil yang menari di dalam air sungai yang jernih. Bunga-bunga pun tersenyum.. Dan Angin pun ikut menggoyangkan rumput-rumput dan menjatuhkan dedaunan dan bunga di setiap pohon. Semuanya menjadi saksi bisu cinta mereka.

-The End-

{ 1 comments... read them below or add one }

  1. mianhae baru bisa komen, benar benar terimakasih atas fanficnya maknae.. terharu aku.. DAEBAK! maknae jjang!! :D

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

// Copyright © Starlight //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //