Newest Post

// Posted by :Kyou // On :Kamis, 05 Februari 2015











Title        : This Is Love
Author      : Tinny Najmi (stfy15_)
Genre : Romance
PG          : 16
Length      : Chapter ( 1 – 3 End)

Main Cast:
      Kim Yesung
      Cho Kyuhyun
      Tinny Kim as Han Eun Soo
      Isma Cho as Lee Jin Yoo

Other Cast:
      Oh Se Hun
      Kim Jong Dae or Chen

Desclaimer:
Ini hanyalah fanfic, segala cerita berasal dari pemikiran saya. Jikapun ada kesamaan, berarti kita satu pemikiran :P Dan semua cast adalah mutlak bukan milik saya :D

Summary:
This Is Love. seperti judulnya, ini adalah cinta, cerita tentang cinta. Dua orang sahabat yang memiliki cintanya masing-masing namun peran sang 'idola' sedikit demi sedikit merubah posisi mereka. Dua gadis  yang ingin mengenal dan merasakan cinta. Apa itu cinta, seperti apa itu cinta. This is about love.

Catatan: Typo bertebaran! Dan typo adalah seni dari fanfic :D

Sebelumnya..
      Eun Soo dan Jin Yoo mencoba menjelaskan pada kekasih mereka atas kejadian mereka bersama dua personil EXO dan digosipkan berpacaran.

Tetes embun terbentuk, air mata terbentuk, lalu membentuk aliran kecil
Dari mana, bagaimana air mata ini terus menerus terbentuk, aku pun tak tahu
Aku banyak tersakiti, hanya itu yang ku ketahui
Hari yang hangat perlahan-lahan menjadi sangat dingin
Aku tidak dapat berkata apapun
Bagaimana cara menahan tangisankupun aku juga tidak tahu
Bagaimana, apa yang harus aku lakukan?

K.R.Y - Coagulation


This Is Love Part 2
    
      Eun Soo POV
      “Oppa tunggu. Aku bisa jelaskan semuanya. Ini tidak seperti yang kau lihat.” Aku terus mengejarnya. Lalu dia berbalik dengan satu hentakan.
      “Penjelasan? Omong kosong! Semuanya sudah jelas! Aku tidak buta Eun Soo-ah!”
      “Tapi itu semua tidak seperti itu oppa, kami hanya bertemu seperti biasa, dan.. dan.. Kami tidak ada hubungan apa-apa. Hanya berteman, sebatas fans dan idola. Kau tahu itu kan?”
       “Tcih. alasan itu lagi. fans dan idola? Iya? Idola yang sangat baik hati bertemu secara pribadi dengan fans nya, memegang tangannya, mengusap kepalanya, bahkan mengantarkannya pulang! dan bahkan kau.. memeluknya? Seperti itu?” Tanya Yesung oppa nanar.
      “Apa itu yang disebut fans dan idola? jawab aku!” Bentak Yesung oppa. Aku terhenyak mendengarnya marah seperti itu.
      “Bagaimana kau...”
      “Aku tidak buta Eun Soo-ah, aku tahu semuanya!” Yesung terlihat menahan air matanya.
      “Tapi oppa.. Aku..”
      “Cukup! Kau hanya membuat alasan dan terus mengelak. Apa kau anggap cintaku hanya sebuah permainan? Begitu? Atau kau sudah tak mencintaiku lagi.”
      Aku tidak menyangka Yesung akan berkata seperti itu. Bagaimana bisa dia menyimpulkannya semudah itu? Aku mulai tak terima karena bagaimanapun aku tak melakukan apa-apa dengan Sehun. Aku hanya menenangkannya saat itu.
      “Kau bahkan tak memberiku kesempatan untuk menjelaskannya. Kau selalu beranggapan bahwa aku yang selalu mengkhianatimu!”
      “Karena itu memang benar! Kau tak pernah menganggapku sebagai kekasihmu. Kau mencintainya. Benar kan?!”
      “Terserah! Asal kau tahu. Aku tidak seperti apa yang kau fikirkan. Selama ini aku hanya mencintaimu, terserah kau percaya atau tidak.” Aku mulai menahan air mataku.
      “Tsk. Pembohong. Jika kau memang benar mencintaiku, kau tidak akan melakukan hal seperti itu! Kau hanya beromong kosong!” Teriak Yesung marah.
      Aku menatap Yesung tak percaya. Bagaimana bisa..
      “Kau bukan Yesung yang dulu lagi. Aku seperti tak mengenalmu.”
      “Kau juga bukan Eun Soo-ku lagi. Eun Soo-ku yang dulu tidak seperti ini. Kau sudah berubah. Aku benar-benar muak dengan semua ini”
      “Apa kau fikir aku tidak?” Ucapku merendah.
      “Aku juga muak dengan semua ini! Aku lelah dengan semua ini! Aku lelah mendengar ocehanmu setiap kali aku bersama Sehun. Kau hanya peduli pada dirimu sendiri! Kau tidak pernah mengerti perasaanku.”
      “Apa kau mengerti perasaanku?” Tanya Yesung balik.
     “Kau fikir aku juga tidak lelah?”
      “Baik! Mari kita hentikan sampai disini. Hubungan kita.. cukup sampai disini.” Ucapku pada akhirnya. Aku tidak tahu kenapa aku bisa mengatakan hal itu. Aku melihat tatapan luka dimatanya, sepertinya ia juga tak menginginkan hal itu, entahlah aku sendiri bingung. Aku sudah tak tahan lagi, aku pergi dari hadapannya.
     
      Yesung termenung, melihat kepergian kekasihnya dan air matanya mengalir begitu saja. Entah kenapa rasanya begitu menyakitkan..
***

      Hal yang sama terjadi pada Jin Yoo, Jin Yoo benar-benar mati kata di hadapan Kyuhyun.
      “Kenapa kau diam saja? Jawab aku Lee Jin Yoo!” Bentak Kyuhyun membuat Jin Yoo terhenyak kaget.
      “Oppa, kami tidak ada hubungan apapun. Percayalah..”
      “Sudah berapa kali aku percaya padamu? Tapi kau selalu menyia-nyiakan kepercayaanku. Kau tak pernah mengerti perasaanku. Apa aku tidak cukup untukmu?! Aku tahu semuanya Jin Yoo-ah, aku tahu.” Suara Kyuhyun merendah.
      Jin Yoo menggeleng pelan kepalanya, seolah memberi isyarat bahwa apa yang Kyuhyun katakan itu tidak benar.
      “Oppa, Aku dan Chen itu hanya...”
      “Hanya apa? Idol dan fans? Iya? Heh, Omong kosong. Selalu itu yang kau jadikan alasan.” Jin Yoo sedikit kaget dengan perkataan kekasihnya.
      “Apa seorang Idol juga mengajak fansnya jalan-jalan berdua? Hah? Jawab aku!” Bentak Kyuhyun. Jin Yoo kaget karena Kyuhyun juga tahu akan hal itu.
      “Kenapa? Kau kaget? Kau fikir aku hanya diam saja melihat kekasihku bersama orang lain? Iya?! Kau bahkan lebih memilih pergi bersamanya daripada denganku. Aku fikir kau berbeda, ternyata kau sama saja. Memandang laki-laki seperti sebuah tas.”
      'DeG' Kata-kata itu begitu menyakitkan bagi Jin Yoo, ia mulai terlihat menahan air matanya.
      “Apa..? Sebuah tas? Apa aku seburuk itu dimatamu? Apa artinya hubungan kita selama ini jika kau menganggapku seperti itu?!” Bentak Jin Yoo. Kyuhyun sudah benar-benar kesal.
      “Lalu apa aku salah? Katakan jika aku salah menilaimu! Aku lelah melihatmu yang terus menyukai pria lain. Aku lelah!”
      “Aku juga lelah! Berhadapan dengan pria yang tak bisa mengerti hati wanita! Aku lelah setiap bertengkar denganmu hanya gara-gara aku fangirl! Aku lelah mendengar ocehanmu setiap kau marah. Aku bosan mendengar tentangmu dengan wanita itu! Aku juga lelah! Kau tidak bisa mempercayaiku lagi. Percuma jika aku menjelaskannya. Karena itu..” Eun Soo menghela nafasnya sebentar. Kyuhyun menunggu kata-kata Jin Yoo selanjutnya.
      “Aku fikir kita tak perlu melanjutkan hubungan ini. Cukup sampai disini saja.. Kita putus.”
      Kyuhyun sedikit kaget mendengarnya namun ia juga tak menolak keputusan Jin Yoo, yang artinya hubungan mereka benar-benar berakhir. Kini air mata Jin Yoo telah jatuh, ia tak bisa menahannya lagi. Ia pun pergi meninggalkan Kyuhyun. Kyuhyun merasa kakinya lemas, bahkan hanya untuk menopang tubuhnya sendiri. Ia menjatuhkan lututnya ke lantai dan menunduk, lalu punggungnya bergetar. Menangis? Mungkin ya. Apakah ini akhirnya..
****

      Malam begitu gelap dan sunyi, tanpa sinar bulan ataupun bintang. Dua gadis di rumah atap yang baru saja memutuskan hubungan percintaan mereka.
      “Nappunom” Gumam Jin Yoo pelan namun tetap terdengar. Sepetinya Jin Yoo benar-benar terpukul. Matanya sudah bengkak karena terus menangis.
      Ponsel mereka berdering tanda panggilan, nama Sehun dan Chen tertera pada layar mereka. Eun Soo segera mengangkatnya berbeda dengan Jin Yoo yang hanya memandanginya saja.
      “Yeoboseyo?” Sapa Eun Soo
      Sehun menanyakan kabar Eun Soo. Eun Soo berkata ia baik-baik saja. Lalu ia melirik sebentar pada Jin Yoo, dan mengatakan bahwa Jin Yoo juga baik-baik saja.
      “Maafkan aku. Semua ini salahku” Sesal Eun Soo.
      “Tidak Eun Soo-ah, justru aku yang ingin minta maaf karena aku ceroboh. Akulah yang salah. Maaf.. Oh ya, Bagaimana hubunganmu dengan Yesung hyung? Apa kalian baik-baik saja?” Tanya Sehun ragu.
      “Kami putus” Jawabku singkat. Hening, lalu sedetik kemudian terdengar suara penyesalan dari Sehun, dan ia berkata akan memperbaikinya.
      “Tidak Sehun-ah. Ini bukan salahmu. Dan kau tidak perlu berbuat apa-apa. Oh, bagaimana dengan agensimu? Rumornya terus menyebar. Apa yang akan kalian lakukan?”
       “Aku sendiri tidak tahu. Fotonya terlalu jelas. Tidak mungkin jika aku mengelak, tapi hal itu memang tak benar. Entahlah”
      “Jika kau memutuskan untuk memberitahu media bahwa kau punya pacar. Tidak apa-apa. Aku akan membantumu” Ucapku. Jin Yoo menatapku heran, lalu Aku memutuskan sambungan telfonku.
      “Eun Soo-ah...” Lirih Jin Yoo. Aku mengerti maksudnya. Aku hanya ingin tahu, apa aku mencintainya? Apa aku bisa baik-baik saja tanpa Yesung.
****

      Press Conference Sehun dan Chen pun digelar tepat di hari ulang tahun Sehun. SM Ent akan mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut. Dan mengatakan benar, bahwa kedua member EXO itu sudah memiliki pacar. Semua reporter langsung ribut dan memberikan banyak pertanyaan. Lalu Sehun menjelaskan, “Mereka adalah orang yang sudah kami kenal sejak lama. Mereka bukan dari kalangan selebriti, mereka hanya gadis biasa” Setelah PresCon berakhir, seluruh member EXO tengah menunggu di sebuah ruangan termasuk Eun Soo dan Jin Yoo. Setelah Chen dan Sehun masuk, mereka langsung memberi sambutan meriah dan Sehun cukup terkejut karena ada Eun Soo disana.
      “Kenapa? Bukankah kau memintaku datang? Ja! tiup lilinnya.” Pinta Eun Soo. Sehun tersenyum lalu meniup lilin nya setelah make a wish. Tanpa diduga seorang reporter juga berada di ruang tersebut dan langsung mefoto Sehun dan Eun Soo, termasuk Jin Yoo dan Chen. Reporter itu juga sempat mewawancarai kedua pasangan baru itu dan berita ini menjadi berita hangat apalagi setelah pengumuman resmi dari agensi.

     Sementara disisi lain, dua orang pria sedang terluka dengan kabar ini Merek benar-benar terpukul. Melihat orang yang kita cintai bersama pria lain yang mungkin merek intai. Harusnya mereka juga bahagia, tapi tidak. Mereka menangis. Hatinya terluka.
     
      Eun Soo POV
      Sejak saat itu, kami resmi menjalin hubungan. Walaupun banyak yang menentang, tapi tak sedikit juga yang mendukung. Aku tahu semuanya tak akan mudah. Kami selalu berusaha saling mengerti satu sama lain. Sejak itu pula  Aku tidak pernah tahu kabar Yesung ataupun Kyuhyun.

     Disisi lain, Kyuhyun dan Yesung tengah disibukkan dengan persiapan album 7 Jib Super Junior. Mereka seringkali membuat kesalahan, karena konsep video yang ceria berbeda dengan keadaan hati mereka. Namun isi lagu yang mereka tulis merupakan bentuk kekecewaan mereka termasuk Kyuhyun dan Yesung.

    Hubunganku dan Sehun tidak seperti saat aku bersama Yesung oppa. Begitupun dengan Jin Yoo. Awalnya kami merasa bahagia karena bisa menjadi kekasih seseorang yang kita idolakan. Kami kira akan mudah, namun ternyata tidak. Mereka terlalu sibuk dengan dunia mereka. Belum lagi para fangirl yang terobsesi dengan mereka. Terlebih lagi mereka akan melanjutkan World Tour mereka ke berbagai negara. Saat bersama Yesung, hampir setiap hari aku bisa bertemu dengannya, tertawa, walau kadang kami juga bertengkar. Tapi aku mulai merindukan semua itu. Aku fikir akan baik-baik saja, tapi semakin aku melupakannya semakin aku ingin kembali padanya. Aku fikir akan lebih baik jika aku bersama idolaku. Namun idola hanyalah idola, dan aku adalah fans. Bukan cinta, ini bukan cinta. Aku fikir ini adalah keputusan yang benar, namun aku rasa aku salah. Dan aku rasa Jin Yoo pun merasakan hal yang sama denganku.

      “Eun Soo-ah.. Kenapa ya? Kenapa rasanya berbeda? Bukankah saat bersama Kyuhyun oppa aku selalu ingin menemui Chen, tapi sekarang? Aku merindukannya” Tuturnya sedih. Akupun tak bisa menjawabnya.
      “Apa mereka benar-benar melupakan kita? Bahkan sebentar lagi mereka akan merilis 7Jib” Tuturnya lagi. Aku tidak menyangka dia masih mencari info-info tentang mereka.
      “Dan apa kau tahu?”
      “Apa?” Tanyaku
      “Yesung oppa.. Dia akan berangkat wamil setelah Album ke 7 selesai rilis.”
      Seketika aku menghentikan langkahku. Entah kenapa saat aku mendengar hal itu ada rasa untuk tidak membiarkannya pergi. Sebenarnya ada apa denganku. Oh Tuhan...
      “Eun Soo-ya!” Jin Yoo menyadarkanku memberitahuku kalau ponselku berdering. Dan nama Sehun tertera di layar ponselku. Aku menatapnya..
***

      Waktu telah berlalu dan semuanya tetap sama. Bahkan jarak kami semakin jauh, karena mereka harus menyelasikan tour mereka ke berbagai negara. Aneh, aku bahkan tak merindukannya. Aku membuka laptopku, bermaksud untuk menyelesaikan tugas kuliahku yang sering terabaikan. Mataku tertuju pada folder bernama Eun-Sung. Aku membukanya melihat satu persatu kenanganku saat bersama Yesung yang sekian lama aku simpan.
      “Eun Soo-ah!” Seru Jin Yoo sontak membuatku kaget.
      “Kenapa? Apa terjadi sesuatu?” Tanyaku heran melihatnya seperti membawa kabar buruk.
      “Tidak. Tidak. Super Junior telah merilis album mereka.”
      “Lalu?”
      “Kau harus mendengar lagunya. Cepat!”
      Aku heran dengan sikapnya, memangnya ada apa dengan lagu mereka, dengan segera aku membuka situs Youtube dan menonton MV Super Junior berjudul MAMACITA. Aku tertegun. Apa ini? Ini sungguh konyol. Mereka tertawa dengan lirik seperti itu? Tapi ini benar-benar keren. Dan saat itu aku sadar bahwa aku salah. Aku melihat Jin Yoo menangis.
      “Waeyo?” Tanyaku.
      “Kyuhyun oppa. Kata-katanya begitu menyakitkan. Disini.. rasanya sangat sakit.” Ucapnya sambil memukul-mukul dadanya. Aku menenangkannya, aku juga mengerti perasaannya. Aku pun ingin menangis dan berkata padanya bahwa aku menyesal. Mengambil keputusan saat marah memang benar-benar buruk.
   
      Sore itu aku berjalan-jalan di taman yang sering aku kunjungi bersama Yesung. Aku melihat tempat ketika seorang anak kecil jatuh dan Yesung menolongnya. Aku ingat saat aku dibelikan begitu banyak es krim olehnya. Saat ia terus menggodaku, Aku masih ingat semuanya. Dan sepertinya aku tak akan mendapatkan perlakuan seperti itu lagi. Aku berbalik dan mendapati Yesung tengah berdiri di hadapanku.
   
      Sekarang aku telah duduk bersamanya di sebuah bangku di taman.
      “Chukkae.” Ucapku memulai percakapan.
      “Untuk apa?” Tanyanya datar.
      “Untukmu dan album baru kalian. Kalian telah menyapu semua deret tangga lagu. Selamat” Tuturku untuk mencairkan suasana. Namun sepertinya tidak berhasil.
    “Terimakasih atas pujiannya. Aku juga ingin memberi selamat untukmu. Walau mungkin agak terlambat.”
    Aku menoleh ke arahnya, ia pun beralih menatapku.
    “Selamat karena kau telah menemukan kebahagiaanmu bersama pria itu” Ucapnya terdengar sangat menyakitkan. Aku menatap manik matanya, masih sama. Andai kau tahu aku sama sekali tak bahagia. Bagiku kau adalah kebahagiaanku.
****
      Jin Yoo POV
      “Eun Soo-ah! Aku lelah. Istirahat dulu yah.” Keluhku pada Eun Soo.
     “Ck. Kau ini baru juga lari satu jam.”
     “Yak! Kau kan tahu aku tidak suka olahraga. Aku haus, belikan minum yah? Please...” Pintaku dengan sangat. Ia pun hanya menurutiku dan meninggalkanku untuk membeli minuman. Aku menatap sekeliling, ada pasangan yang sedang bersepeda lalu terjatuh, dan kekasihnya terlihat sangat khawatir. Fikiranku melayang pada saat aku bersama Kyuhyun dulu, aku tersenyum ketika mengingatnya ternyata itu sangat romantis. Terutama perkataannya saat aku digendong olehnya. Dia benar-benar konyol. Aku tertawa getir. Aku sadar, aku merindukannya sekarang. Aku ingin kembali padanya, lagi.

      Disisi lain, Kyuhyun juga tengah berjalan-jalan sendiri di tempat yang sama dengan Jin Yoo. Ia mengingat kembali semua kenangannya saat bersama Jin Yoo terutama saat ia berkata ia akan menikahi Jin Yoo dan menjadikannya miliknya. Gadis yang sangat ia cintai. Bahkan hingga sekarang dan mungkin selamanya.

    Aku menyadari Eun Soo belum juga kembali. Aku berniat menyusulnya, dan saat itu aku melihat sosok laki-laki yang sangat familiar di mataku.
     “Kyuhyun oppa?” Aku sedikit ragu saat ingin memanggilnya, karena pria itu memakai topi untuk menutupi wajahnya. Setelah cukup jauh, aku memberanikan diri memanggilnya, aku sangat merindukannya. Dugaanku benar, ia berhenti saat aku memanggilnya Kyuhyun oppa. Aku tersenyum lega, saat ia berbalik itu memang dia. Dia menatapku heran, untuk beberapa saat kami saling terdiam. Lalu aku sadar tak ada lagi senyuman manisnya untukku.
     “Jin Yoo?” Kyuhyun menatapku heran.
     “Apa yang sedang kau lakukan? Apa kau mengikutiku?” Tanyanya dengan nada sinis.
     “Aku? Aku.. hanya sedang berolahraga. Awalnya aku ragu itu kau, tapi ternyata aku benar. Bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja?” Tanyaku yang mungkin terdengar aneh. Benar saja, dia menertawaiku.
      “Cih.. Untuk apa memperdulikanku? Sebaiknya kau khawatirkan saja kekasihmu.” Balasnya.
Sejenak aku terdiam, sebegitu bencinya kah kau padaku?
      “Jika tak ada lagi yang ingin kau sampaikan. Aku pergi sekarang” Ucapnya yang langsung berbalik pergi.
      “Oppa! Tidak bisakah...” Ucapanku mengambang di udara, aku ragu. Kyuhyun berhenti sejenak tapi tidak lama ia kembali pergi. Dengan segera aku menahannya, memeluknya dari belakang. Aku tidak bisa jika terus seperti ini.
    “Oppa mianhae. Jal mothaeseo. Bogoshipeoseo.” Aku berusaha sekuat tenaga untuk mengatakan semua itu, aku bisa merasakan dia menyentuh tanganku yang melingkar di perutnya, lalu melepaskannya secara perlahan. Dia berjalan tanpa menoleh sedikitpun. Sungguh, itu sangat menyakitkan. Bahkan ia tak melihat ketulusan di mataku, bahwa aku benar-benar menyesal.
    Aku melihatnya menunggu lampu merah untuk menyebrang, ingin aku mengejarnya tapi aku terlalu takut. Lampu hijau telah berganti menjadi merah, dan ia mulai melangkah. Aku tidak bia menahannya lagi, hingga akhirnya aku mengatakannya.
    “Saranghae! Aku mencintaimu Cho Kyu Hyun!” Teriakku yang membuatnya berhenti di tengah jalan diantara orang-orang yang berlalu lalang menyebrang. Aku tidak peduli lagi. Aku hanya ingin tahu apakah ia masih mencintaiku atau tidak. Itu saja, yah hanya itu.
    “Aku menyesal. Aku salah. Aku minta maaf. Aku tak bisa pergi darimu. Aku merindukanmu! Aku mencintaimu! Tak bisakah kau berbalik menatapku?!” Teriak Jin Yoo setengah terisak.
    Kyuhyun tertegun mendengar pengakuan mantan kekasihnya, ia bimbang. Ia bingung dengan perasaannya sendiri dan ia belum membalikan tubuhnya. Jin Yoo menghampirinya berdiri di belakangnya menunggunya untuk berbalik.
    “Aku tahu aku telah menyakitimu. Aku tahu aku kejam. Tapi.. Ku mohon.. Ijinkan aku untuk kembali padamu. Ijinkan aku mencintaimu satu kali lagi. I will promise you.”
    Kyuhyun berbalik menatap Jin Yoo, “Apakah begitu mudah bagimu? Kau telah membuatku hancur, kau bahkan membuatku seperti orang gila. Aku ingin marah padamu. Aku ingin membencimu. Aku ingin sekali menjauh darimu!” Kyuhyun menghela nafasnya sebentar.
   “Tapi aku tak bisa melakukannya.” Jin Yoo mencari kebenaran di mata Kyuhyun.
   “Aku..” Belum sempat Kyuhyun menyelesaikan kata-katanya. Jin Yoo terlihat sangat terkejut dan tiba-tiba memeluk dan memutarkan tubuh Kyuhyun dengan dirinya. Ternyata seorang pria aneh menusuk Jin Yoo dari belakang, dan ia menyadari jika pria itu ingin menusuk Kyuhyun. Kyuhyun sangat kaget dengan perlakuan Jin Yoo. Dia melihat pria itu dibelakang Jin Yoo, tapi ia tak menyadari jika ia menusuk Jin Yoo karena posisinya dibuat sangat dekat agar tak terlihat. Penjahat itupun sangat terkejut dan langsung melepaskan pisaunya lalu melarikan diri.
      “Jin Yoo-ah.. Kau..” Kyuhyun belum menyadarinya. Perlahan Jin Yoo menatap Kyuhyun sambil tersenyum lemah.
      “Syukurlah.. Aku sangat mencintaimu, oppa.” Ucapnya lalu ia melemah dan mulutnya mengeluarkan darah. Kyuhyun kaget bukan main, ia menopang tubuh Jin Yoo yang tak sadarkan diri.
      “JIn Yoo-ah! Kau ke..” Saat itu ia bisa merasakan tangannya menyentuh sesuatu yang basah dan kental ditangannya. Darah, ya tangannya berlumuran darah sekarang. Ia sadar Jin Yoo telah terluka, ia ingat pria tadi dan ia merutuki dirinya sendiri. Kyuhyun gamang, ia ingin mengejar penjahat itu tapi tidak mungkin ia meninggalkan Jin Yoo yang terluka.
    “Ini tidak mungkin.” Kyuhyun benar-benar shock dibuatnya.
    “Jin Yoo-ah, K.. Kenapa kau..?” Kyuhyun menopang tubuh Jin Yoo di pangkuannya, Tangannya bergetar, takut. Yah, dia sangat takut saat ini. Darah Jin yoo mengalir sangat deras. Eun Soo yang baru sampai mencari-cari Jin Yoo sangat terkejut melihat sahabatnya terluka
      “Jin Yoo-ah!” Orang-orang langsung mengerumuni Kyuhyun dan Jin Yoo, Eun Soo yang baru sampai pun langsung menghampiri mereka dan bertanya apa yang telah terjadi pada Jin Yoo. Ia terkejut saat melihat begitu banyak darah yang keluar dari tubuh Jin Yoo. Kyuhyun yang khawatir tak bisa menjelaskannya pada Eun Soo, Ia berusaha membangunkan Jin Yoo dan menahan pendarahan di punggungnya. Eun Soo kesal karena orang-orang hanya menonton dan mengambil gambar.
    “Hey! Berhenti mengambil foto! Apa ini sebuah kesenangan bagi kalian?!” Teriaknya.
    Dengan tubuh gemetar Kyuhyun terus memanggil-manggil Jin Yoo. Dan ia sempat sadar dan tersenyum pada Kyuhyun. Lalu kembali tak sadarkan diri.
    “Jin Yoo-ah!”
    “Oppa, cepat. Kita harus membawanya ke rumah sakit” Eun Soo juga tak kalah khawatir. Kyuhyun tak bisa menunggu lebih lama lagi, ia menggendong Jin Yoo membawanya ke rumah sakit. Orang-orang yang melihat, sangat heboh.
   “Wah, Daebak! Ini akan menjadi berita besar!” Seru mereka.

    Kyuhyun dan Eun Soo kini telah menunggu Jin Yoo di UGD. Kyuhyun tak bisa diam kali ini. Dia benar-benar khawatir. Ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada Jin Yoo.
   “Oppa, jelaskan padaku. Kenapa ini bisa terjadi? Kenapa Jin Yoo bisa bersamamu? Kenapa Jin Yoo bsa terluka?” Tanya Eun Soo penuh selidik.
   Kyuhyun terdiam lalu duduk di kursi pengunjung, ia merasa tak bisa menopang tubuhnya sendiri.
   “Semuan ini karenaku. Aku yang menyebabkannya seperti ini. Aku yang membuatnya terluka.. Saat itu ada yang ingin mencelakaiku, tapi Jin Yoo, dia menyelamatkanku bahkan dia sempat tersenyum padaku. Dia rela mengorbankan nyawanya untukku. Bodoh” Kyuhyun tersenyum ketir sambil menangis. Eun Soo merasa khawatir juga melihat Kyuhyun seperti itu, ia sadar Kyuhyun masih mencintai Jin Yoo.
    Tak lama setelah itu Yesung datang. Matanya bertemu dengan mata Eun Soo, namun mereka seperti tak saling kenal. Yesung langsung menanyakan keadaan Kyuhyun dan menanyakan apa yang terjadi.
    “Bahkan aku belum sempat mengatakan padanya, kalau aku juga masih mencintainya.” Sesal Kyuhyun. Eun Soo dan Yesung tertegun dan melihat satu sama lain.
    Keluarga Jin Yoo sampai di rumah sakit dan langsung mengajukan berbagai pertanyaan pada Eun Soo. Eun Soo sendiri bingung harus menjelaskan apa. Kyuhyun langsung menghampiri kedua orangtua Jin Yoo dan meminta maaf sedalam-dalamnya. Ia juga berkata bahwa ialah yang menyebabkannya seperti ini. Kyuhyun menjelaskan kejadiannya, orangtua Jin Yoo sangat shock mendengar penjelasan Kyuhyun termasuk Yesung.
    Disisi lain, Jin Yoo sedang di operasi dan dia berjuang untuk tetap hidup. Beberapa saat kemudian manager SJ menelpon Kyuhyun dan langsung menanyakan beberapa pertanyaan tentang kejadian yang hampir membuat Kyuhyun celaka. Kyuhyun merasa frustasi langsung mematikan ponselnya.
    “Kenapa?” Tanya Yesung.
    “Manager hyung menelponku. Beritanya sudah tersebar di internet.” Jawab Kyuhyun frustasi.
    Eun Soo teringat orang-orang yang tadi menggambil gambar Kyuhyun saat di tempat kejadian.
    “Secepat itu? Gila. Dasar orang-orang tidak tidak waras.” Gerutu Eun Soo kesal.
    Benar saja, Tragedi Kyuhyun sekarang menjadi pencarian no.1 di search engine padahal kejadiannya baru beberapa saat yang lalu. Dunia entertain memang kejam. Aku yakin tidak lama ini akan banyak reporter berdatangan. Sudah banyak artikel-artikel seperti 'Kyuhyun Super Junior Hampir Terbunuh' 'Kyuhyun Super Junior Diselamatkan Oleh Seorang Wanita' 'Kyuhyun Menangisi Wanita yang Menyelamatkannya' dan masih banyak lagi. Dan yang paling mengejutkan adalah 'Wanita yang Menyelamatkan Kyuhyun adalah Kekasih Chen EXO?' Wuahh Daebak! Sepertinya kami akan segera jadi artis. Fikir Eun Soo.
     Tiga jam telah berlalu. Ruang UGD terbuka. Kedua orangtua Jin Yoo langsung menanyakan kondisi anaknya. Begitupula dengan Kyuhyun, Eun Soo dan Yesung ingin tahu mengenai kondisi Jin Yoo.
    “Kami telah melakukan operasi semaksimal mungkin. Dan operasinya berjalan dengan lancar. Hanya saja, pasien mengalami luka dalam yang cukup parah. Pisau yang digunakan sepertinya cukup besar dan panjang sehingga mengakibatkan luka yang sangat dalam. Dan pasien juga kehilangan banyak darah sehingga kondisinya sangat lemah. Meskipun pasien sudah melewati masa kritis, tapi kondisinya belum stabil. Pasien membutuhkan perawatan intensif.” Jelas Dokter Park.
    Semuanya merasa sedih dengan keadaan Jin Yoo tak terkecuali kedua orang tuanya. Jin Yoo yang masih tak sadarkan diri dibawa keluar untuk dipindahkan ke ruang rawat biasa.
    “Jin Yoo-ah, kenapa kau berbuat senekad itu? Kenapa kau melakukan hal itu..” Tangis Ibu Jin Yoo semakin pecah sambil merangkul anaknya..
    “Semua ini gara-gara kau! Apa yang telah anakku lakukan hingga kau membuatnya seperti ini? Kenapa tidak kau saja! Kenapa harus anakku!” Teriak Ibu Jin Yoo memukul-mukul Kyuhyun yang hanya diam tertunduk. Yesung merasa prihatin, tapi ia juga tak tahu harus berbuat apa.
    “Eommonim, jangan seperti itu. Jin Yoo anak yang kuat. Eun Soo yakin, dia akan cepat sadar. Tenanglah bu..” Eun Soo memeluk Ibu Jin Yoo untuk menenangkannya. Dia juga melihat perihatin ke arah Jin Yoo, sahabat baiknya. Ia juga merasa iri pada Jin Yoo untuk beberapa hal. Jin Yoo pun segera dibawa oleh perawat. Kyuhyun menatap Jin Yoo yang dibawa pergi, hatinya begitu terluka. Ia ingin mengikutinya namun ditahan oleh Yesung.
    “Kyuhyun-ah, sebaiknya kita pergi dulu dari sini. Ryeowook memberitahuku reporter sedang menuju kesini. Akan sangat berbahaya jika mereka menemukan kita.”
    “Tidak. Aku ingin menunggu Jin Yoo disini sampai dia sadar.” Tolak Kyuhyun melepaskan tangannya dari cengkraman Yesung.
    “Kyuhyun-ah! Aku mengerti perasaanmu. Tapi mereka tidak tahu yang sebenarnya, yang mereka tahu adalah Kau member Super Junior, dan gadis yang menyelamatkanmu itu adalah kekasih Chen EXO” Jelas Yesung.
    “Aku tak peduli. Yang aku pedulikan sekarang adalah Jin Yoo. Jika kau ingin pergi, pergilah!”
    “BUKK!” Tanpa diduga Yesung memukul Kyuhyun hingga tersungkur.
    “Bodoh! Semua ini juga demi Jin Yoo! Apa kau tidak sadar jika kau tetap bersikeras seperti ini akan berakibat buruk untuk Jin Yoo! Jika kau ingin menyelamatkan kekasihmu, selamatkan dulu dirimu!”
    “Yesung benar. Pergilah.. Aku akan mengabarimu jika Jin Yoo sudah siuman. Tenang saja.” Bujuk Eun Soo.
    Kyuhyun bangun, “Aku mengerti. Aku ingin menemuinya sebentar” Ucap Kyuhyun lalu pergi menuju kamar Jin Yoo. Yesung juga bermaksud untuk pergi, namun Eun Soo memanggilnya.
    “Bisakah kita bicara?” Tanya Eun Soo.
***

    Kyuhyun menatap Jin Yoo yang terbaring lemah tak berdaya. Matanya berkaca-kaca, ia meraih tangan Jin Yoo dan menggenggamnya.
   “Jin Yoo-ah.. Kenapa kau melakukan ini? Kau semakin membuatku seperti orang bodoh. Kau membahayakan nyawamu sendiri untuk orang sepertiku.” Kyuhyun mulai meneteskan air mata. Ia mengecup punggung tangannya lembut.
    “Aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf” Ucapnya. Tangisnya pecah
    “Aku juga mencintaimu Jin Yoo-ah. Aku tak bisa mencintai orang lain selain dirimu. Aku juga merindukanmu. Walau kau tak lagi merindukanku. Aku tetap merindukanmu. Aku tak pernah berhenti mencintaimu.”
    “Bahkan aku tak sempat mengatakannya padamu. Maafkan aku Jin Yoo-ah.”
    Kyuhyun kembali mengingat kejadian saat ia bersama Jin Yoo sebelumnya lalu ia berhenti menangis dan mengusap air matanya kemudian tersenyum menatap Jin Yoo.
    “Aku tahu kau gadis kuat. Terimakasih karena kau masih mencintaiku. Kau bilang kau ingin mencintaiku lagi bukan? Jika benar, maka kau harus bertahan. Jin Yoo-ah. Maaf aku tak bisa menemanimu disini. Aku akan membereskan semuanya. Istirahatlah.. Tunggu aku.” Ucapnya lembut sambil mengusap rambutnya pelan. Lalu ia bangkit dan mengecup keningnya lembut.
    “Saranghanda. Aku pergi..”
    Setelah itu Kyuhyun pergi meninggalkan Jin Yoo yang masih belum sadarkan diri. Benar saja, selang beberapa saat banyak wartawan yang berdatangan ke rumah sakit untuk mencaritahu kebenarannya. Tak hanya di rumah sakit, tapi di dorm, apartemen, bahkan rumah Kyuhyun sekalipun.

    Yesung dan Eun Soo masih saling terdiam satu sama lain.
    “Apa yang ingin kau katakan? Cepatlah. Aku harus membantu Kyuhyun.” Ucap Yesung berusaha untuk tak memandangnya.
    “Aku ingin menanyakan sesuatu padamu.” Ucap Eun Soo terlihat ragu. Yesung menunggu pertanyaan Eun Soo.
    “Aku dengar kau akan segera berangkat wamil. Apa itu benar?” Tanya Eun Soo ragu.
    “Benar. Aku sudah mempersiapkannya beberapa bulan yang lalu. Kenapa?”
    “Ah.. Tidak. Aku hanya ingin tahu saja.” Eun Soo mengalihkan pandangannya.
    “Lagi pula, sekarang aku tidak memiliki alasan untuk terus menunda wamil.” Yesung tersenyum kecut, Eun Soo menatapnya.
    “Bagaimana dengan ibumu?”
    “Ada Jongjin yang menjaganya. Aku tidak perlu khawatir.”
    “Ah, kau benar.” Balas Eun Soo tersenyum hambar.
    “Jika tidak ada yang ingin kau katakan lagi. Aku pergi sekarang.” Yesung beranjak dari kursi dan hendak pergi.
    “Mianhae” Ucap Eun Soo sukses membuat langkah Yesung terhenti.
    “Bogoshipeo” Lanjut Eun Soo pelan namun tetap terdengar. Yesung tersenyum tipis lalu melangkah pergi tanpa berbalik. Eun Soo menunduduk sedih.
    Yesung terdiam di mobilnya sejenak, ia kembali teringat saat Eun Soo mengucapkan rindu padanya tadi. Ia memegang dadanya dan bergumam bahwa ia juga merindukannya.
****

    Entah bagaimana caranya, kini Kyuhyun tengah berada di ruang CEO SM bersama seluruh member, dan manager mereka. Mereka menuntut penjelasan yang sebenarnya dari Kyuhyun. Mau tidak mau Kyuhyun menjelaskan semuanya, termasuk hubungannya dengan Jin Yoo.
    “Aku mohon. Ijinkan aku berada di rumah sakit setidaknya sampai ia sadar.” Pinta Kyuhyun. Member lain memandanginya seolah berkata ini bukan waktu yang tepat untuk itu.
   “Untuk saat ini, kau tidak boleh kemanapun. Sampai diadakannya jumpa pers selanjutnya. Jangan katakan apapun pada wartawan. Aku yang akan membereskannya.” Ucap CEO SM tegas,
    Kyuhyun baru saja ingin membantah, namun segera ditahan oleh Leeteuk.
***

    “Hyung! Aku tidak bisa terus diam disini! Apa aku bukan manusia? Membiarkan orang yang telah menyelamatkan hidupku? Ini benar-benar gila.” Decak Kyuhyun tak percaya.
    Saat itu Yesung baru sampai di dorm.
    “Ya, Kenapa kau baru datang? Kau darimana saja?” Tanya Eunhyuk.
    “Ah, diluar banyak wartawan. Jadi aku kesulitan masuk. Mian. Aku ke kamar dulu” Tanpa berbasa-basi lagi ia langsung menuju kamarnya membuat semua orang bingung dengan tingkahnya.
    “Hyung!” Panggil Kyuhyun. Yesung berhenti.
    “Jangan melakukan hal yang akan membuatmu menyesal.” Seolah Kyuhyun tahu perasaan Yesung saat ini. Yah, mungkin dia yang bisa mengerti perasaannya. Yesung tak merespon apa-apa lalu masuk ke kamarnya.
****
     Kabar tentang Kyuhyun dan Jin Yoo sampai ke telinga Chen dan member EXO lainnya yang berada di Singapore. Chen terus memandangi ponselnya entah sudah berapa lama. Ia terlihat sangat bingung.
    “Hyung, kau kenapa?” Tanya Sehun.
    “Tidak. Aku hanya bingung. Sehun-ah, apa kita melakukan kesalahan?” Tanyanya. Sehun tampak berfikir lalu menjawab entahlah.
    “Aku merasa bersalah pada Kyuhyun hyung. Dia sangat baik padaku. Tapi aku malah menghancurkan hubungannya. Aku harus menjelaskannya saat sampai di Korea. Aku dan Jin Yoo tak pernah benar-benar menjadi sepasang kekasih. Aku tak pernah benar-benar mencintainya. Selama ini dia seperti seorang adik sekaligus teman baikku. Sekarang dia terluka, aku bahkan tidak tahu apakah dia baik-baik saja atau tidak. Ini benar-benar konyol bukan?” Tuturnya
“Bagaimana dengamu?” Tanyanya kemudian
    Sehun tampak berfikir, ia mengingat semua hal tentangnya dan Eun Soo. “Akupun tidak mengerti dengan perasaanku sendiri. Aku memang dekat dengannya, bagiku dia adalah fans nomor satu. Dia tahu segalanya tentangku, karena itu aku menyukainya dan aku merasa nyaman bersamanya. Apa ini cinta? Tapi, saat aku menjadi kekasihnya semuanya terasa berbeda. Dan aku merasa bahwa keputusanku saat menjadikan dia kekasihku adalah kesalahan besar.” Ucap Sehun sambil menerawang. Dia tidak sadar semua member sudah dihadapannya sekarang. Dia begitu kaget saat melihatnya.
    “Wuah, uri maknae sepertinya bertambah dewasa!” Puji Chanyeol diikuti tepuk tangan dan sorakan semua member. Sehun hanya memandang para hyungnya dengan aneh.
    “Cepat berangkat sekarang. Kita harus tiba dibandara pukul sepuluh. Ja!” Seru sang leader Suho. Merekapun segera berangkat menuju airport untuk kembali ke Korea.
***

    Eun Soo berada di kamar Jin Yoo, menatap sedih keadaan sahabatnya.
    “Jin Yoo-ah. Kau tahu? Sekarang aku sedang iri padamu. Kau bisa melakukan hal yang paling ingin dilakukan oleh setiap orang. Kau benar-benar keren. Kau tahu? Aku bahkan tak punya keberanian untuk mengatakannya pada Yesung oppa..” Eun Soo menahan air matanya yang hampir jatuh.
    “Aku tidak tahu bisa bertahan sampai kapan. Aku benar-benar merindukannya. Jin Yoo-ah.. Bangunlah.. Aku kesepian. Aku merasa tidak punya siapapun di dunia ini. Aku membiarkan orang yang kucintai pergi. Aku begitu bodoh.” Rutuk Eun Soo.
    Yesung memandangi Eun Soo dari dekat pintu, dan dia mendengar semuanya. Hatinya terasa sangat sakit kali ini. Ia tak bisa melihatnya menangis seperti itu. Ia ingin menghampirinya, namun ia mengurungkan niatnya dan berbalik pergi. Dihadapannya sudah ada Kyuhyun yang akan menjenguk Jin Yoo. Yesung menghindari tatapan Kyuhyun.
    “Hyung. Sampai kapan kau akan terus seperti ini? Kau sudah tahu bagaimana perasaan Eun Soo padamu bukan?”
    Yesung hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Kyuhyun, menepuk bahunya pelan lalu pergi. Kyuhyun menghela nafasnya lalu masuk ke kamar Jin Yoo.
    “Kyuhyun oppa? Kau sudah datang. Jin Yoo belum juga siuman. Anak ini benar-benar tak tahu waktu. Dokter bilang kondisinya sudah mulai stabil, jadi mungkin dia akan segera sadar”.
    Kyuhyun tersenyum mendengarnya.
    “Eun Soo-ah, gomawo. Kau selalu menjaga Jin Yoo. Dia beruntung memiliki teman sepertimu. Sekarang istirahatlah. Kau juga harus pergi ke kampus bukan?”
    “Benar.. Kalau begitu aku titipkan Jin Yoo padamu. Hubungi aku jika dia sadar. Ok? Aku pergi dulu.” Eun Soo pun meninggalkan Kyuhyun dan Jin Yoo.
    Kyuhyun menatap Jin Yoo lekat. Lalu ia mengingat percakapannya bersama Chen sesaat sebelum menjenguk Jin Yoo.

Flash Back
      “Hyung, ada yang ingin aku katakan padamu. Tentang Jin Yoo..” Chen nampak ragu, namun ia segera melanjutkan kalimatnya.
      “Aku minta maaf hyung. Aku sama sekali tidak ada maksud untuk menghancurkan hubunganmu dengannya. Asal kau tahu saja, selama ini kami hanya berteman biasa, aku sudah menganggapnya seorang adik. Ia hanya seorang fans sekaligus sahabatku, tidak lebih. Selama ini dia tidak pernah mencintaiku seperti ia mencintaimu, justru ia malah sering menceritakan tentangmu saat bersamaku. Dia benar-benar gadis yang baik, hyung. Kau hanya perlu mengerti dirinya.”
Flash Back End

    “Jin Yoo-ah, gomawo.. geurigo mianhae. Aku janji setelah
kau bangun nanti. Aku tak akan membuatmu menangis ataupun terluka seperti ini lagi. Aku akan melindungimu. Aku berjanji. Aku juga sudah berjanji akan menjadikanmu milikku seutuhnya. Aku pasti akan menepati janjiku.” Ucap Kyuhyun dengan sangat tulus. Seolah Jin Yoo mendengar semua perkataan Kyuhyun, seolah hatinya terlonjak senang. Tekanan jantungnya pun meningkat, dan perlahan ia membuka matanya. Seolah ada sebuah keajaiban yang membangunkannya.
    “Jin Yoo-ah! Kau sudah sadar? Sebentar aku panggilkan dokter dulu!” Kyuhyun sangat bahagia, Jin Yoo meraih tangannya dan menyuruhnya untuk tidak pergi.
    “Oppa... mianhae..” Ucap Jin Yoo susah payah dengan suara yang lemah. Kyuhyun menggenggam tangannya dengan lembut.
    “Tidak Jin Yoo-ah. Kau tidak melakukan kesalahan. Maaf, karena membuatmu terluka seperti ini. Gwaechana? Apa sangat sakit? Kau! Kenapa kau melakukan hal bodoh seperti itu? Kau membuatku takut! Kenapa kau begitu mudah mengorbankan nyawamu untuk orang lain? Membahayakan nyawamu sendiri demi orang lain! Kau..” Ucapan Kyuhyun terhenti melihat orang yang dicintainya menangis, namun ia tersenyum. Ia bingung, dan takut apa dirinya melakukan kesalahan. Jin Yoo menggeleng pelan.
    “Aku sangat bahagia. Karena kau ada dihadapanku saat aku membuka mataku. Aku bahagia karena kau mengkhawatirkanku. Itu sudah cukup bagiku. Gomawo..” Ucapnya tulus. Kyuhyun tersenyum mendengarnya
    “Saranghanikka” Ucap Kyuhyun. Jin Yoo terlihat sedikit terkejut, dan memandang Kyuhyun heran, lalu Kyuhyun mengulangi perkataanya. Jin Yoo merasa tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
    “Oppa...”
    “Benar. Aku mencintaimu. Aku mengijinkanmu untuk mencintaiku, lagi. Aku belum sempat mengatakannya dulu, maaf. Karena aku merindukanmu dan aku mencintaimu. Lee Jin Yoo” Ucapnya diakhiri dengan sebuah senyuman manis. Jin Yoo tersenyum bahagia ke arah Kyuhyun, ia benar-benar bahagia saat ini.
****

      Press Conference SM kembali diadakan, para pers menuntut kebenaran dari pihak SM. Semua member Super Junior dan EXO telah hadir ditengah-tengah mereka. CEO SM Ent. kini telah memulai pembicaraannya,
      “Seperti yang telah kita semua ketahui, memang benar Kyuhyun Super Junior telah mengalami kecelakaan yaitu percobaan pembunuhan. Kami telah menyelidiki kasus ini, dan sudah berhasil menangkap pelakunya. Ternyata orang tersebut adalah seorang Anti-Fans dan bermaksud melukai Cho Kyuhyun.” Jelas CEO Lee.
      “Lalu bagaimana dengan wanita yang menyelamatkan Kyuhyun? Apa benar ia adalah kekasih Chen EXO?” Tanya salah seorang wartawan. Kyuhyun dan Chen terlihat khawatir.
      “Benar, Kyuhyun diselamatkan oleh seorang wanita. Ia dirawat di rumah sakit. Ia sempat mengalami koma selama beberapa hari,  namun sekarang sudah siuman. Wanita itu adalah...” Belum sempat CEO Lee menyelesaikan kalimatnya, Jin Yoo masuk dengan masih menggunakan kursi roda dibantu oleh Yesung membuat ribut para wartawan, mereka langsung mengalihkan perhatian pada Jin Yoo. Kyuhyun sangat terkejut melihatnya. Yesung membawa Jin Yoo kehadapan para pers. Semuanya sangat ricuh dan ribut.
      “Bolehkah aku yang menjelaskannya?” Ucap Jin Yoo kemudian. Semua yang hadir disana sangat terkjut dengan kedatangan Jin Yoo yang tanpa pemberitahuan.

Bersambung ke part 3..

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

// Copyright © Starlight //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //