Newest Post
// Posted by :Kyou
// On :Kamis, 05 Februari 2015
Title : This Is Love
Author : Tinny Najmi (stfy15_)
Genre : Romance
PG : 16
Length : Chapter (1 – 3 End)
Main
Cast:
Kim Yesung
Cho Kyuhyun
Tinny Kim as Han Eun Soo
Isma Cho as Lee Jin Yoo
Other
Cast:
Oh Se Hun
Kim Jong Dae or Chen
Desclaimer:
Ini hanyalah fanfic,
segala cerita berasal dari pemikiran saya. Jikapun ada kesamaan, berarti kita
satu pemikiran :P Dan semua cast adalah mutlak bukan milik saya :D
Summary:
This Is Love.
seperti judulnya, ini adalah cinta, cerita tentang cinta. Dua orang sahabat yang
memiliki cintanya masing-masing namun peran sang 'idola' sedikit demi sedikit
merubah posisi mereka. Dua gadis yang
ingin mengenal dan merasakan cinta. Apa itu cinta, seperti apa itu cinta. This
is about love.
Catatan:
Typo bertebaran! Dan typo adalah seni dari fanfic saya :D
This
Is love Part 1
Aku tak
bisa membayangkan diriku tanpamu
Selamanya
aku mengharapkan kau dan aku tak mengenal kata perpisahan
Bahkan
senyuman kecilmu membuatku bahagia
Berjanjilah
padaku bahwa ini bukan mimpi
Meskipun
hari-hari berlalu, ku akan menjadi milikmu
Masa-masa
gemilangku, selamanya
Meskipun
saat itu hatiku terkadang tak terbiasa dan membuat situasi sulit
Kenanglah
lagi hal-hal yang baik
Super Junior – Endless Moment
Story begin..
Stadion menggema dengan lagu MAMA yang
dibawakan oleh personil EXO. Seluruh fans sangat antusias melihat idola mereka
termasuk aku dan temanku Lee Jin Yoo. Oh tunggu, aku rasa tidak bagi dua orang
yang duduk di sebelahku. Dua pria yang sedari tadi menggerutu kesal dan menutup
telinga, mereka adalah kekasih kami berdua Kim Jong Woon atau lebih dikenal
Yesung dan Cho Kyuhyun.
“Ya!
Eun Soo-ah, Jin Yoo-ah apa kalian tidak bisa hanya duduk dan lihat? Kalian
sangat berisik.”
Gerutu
Yesung kesal dan disetujui oleh Kyuhyun, namun kami tak mau mendengar, kami
ingin menikmati konser ini. Saatnya penampilan Solo, dan sekarang giliran Oh
Sehun, pria yang aku sukai walau hanya sebatas fans pada idola. Dia menyanyikan
lagu Bruno Mars 'Marry U' dengan
membawa sebuket bunga mawar merah, dan di pertengahan lagu dia seperti
mencari-cari fans untuk ia beri bunga. Aku sangat berharap dia memberikannya
padaku. Andai aku tidak besama Yesung oppa aku ingin berteriak padanya aku
yakin dia akan tahu aku disini. Tapi, ah sial. Aku hanya bisa berharap. Tapi
tunggu. Ia melihat ke arahku dan memberikan bunganya padaku saat lirik 'I think I wanna marry U' Oh! senyumnya
sangat manis di bibir mungilnya. Aah aku senang sekali. Aku tahu Yesung oppa
menatap kesal padaku, tapi salahkah? Aku hanya melontarkan senyuman pada
kekasihku itu. Kyuhyun yang di sebelahnya tersenyum mengejek sambil
menepuk-nepuk pundak Yesung yang kesal melipat kedua tangannya. Berbeda dengan
kekasihnya Jin Yoo yang iri setengah mati padaku. Selang beberapa member, kini
giliran Chen, pria yang disukai Jin Yoo,
dia berteriak sekeras-sekerasnya walau Kyuhyun menatapnya marah. Chen juga
membawakan lagu Bruno Mars 'Just The Way
You Are' Kyuhyun sedikit kaget karena itu lagu kesukaannya saat tampil solo
di konser. Dan hal yang paling menyebalkan ialah Chen menghampiri Jin Yoo dan
memberinya boneka beruang yang sangat lucu. Jin Yoo senang bukan main.
Sedangkan Kyuhyun sudah naik pitam, dan sekarang giliran Yesung yang tersenyum
meledek Kyuhyun sambil menepuk-nepuk pundaknya.
****
Selama
perjalanan Kyuhyun dan Yesung terus saja menggerutu kesal. Berbeda dengan
kekasih mereka yang bahagia karena menjadi lucky fans.
“Ahhh
jadi seperti ini rasanya menonton konser. Sudah berisik, pegal, bikin pusing
pula. Apa fans-fans kita juga seperti itu?” Celoteh Yesung tiba-tiba. Kyuhyun
yang berada di jok belakang pun menyahut.
“Aku
rasa tidak, justru mereka sangat-sangat menikmatinya.” Ucap Kyuhyun penuh
penekanan sambil melihat ke arah Jin Yoo kesal.
“Itu
karena kalian tidak menyukai mereka, dan tidak menikmati konser mereka.”
Celoteh Jin Yoo yang masih asyik dengan bonekanya. Kyuhyun semakin kesal dan
merebut bonekanya.
“Aku saja yang menyimpan bonekanya.”
Ucapnya.
“Tidak
boleh. Ini kan milikku. Kembalikan!” Jin Yoo berusaha mengambilnya namun
Kyuhyun tak mau mengembalikannya.
“Aku akan memberikanmu yang baru”
“Tidak mau! Ini kan berbeda oppa!”
“Geurae
Eun Soo-ah, kau juga harus membuang bunga itu. Lagipula kau kan tidak suka
bunga seperti itu.”
“Apa? Di buang? Tidak mau! Aku memang tidak
suka, tapi ini kan pemberian Sehun” Ucap Eun Soo dengan sengaja.
“Yak!
kau selalu menolak kalau aku yang memberikannya, tapi ini? Aigoo aku
benar-benar tak percaya.” Yesung kembali menggerutu.
***
Eun
Soo POV
Kyuhyun dan Yesung mengantarkan kami sampai
depan rumah atap yang selama ini Aku dan Jin Yoo tempati.
“Jin
Yoo-ah sampai kapan kau akan tinggal disini? Orang tuamu pasti merindukanmu.”
“Oppa
tenang saja, aku kan selalu ditemani sahabatku. Geurae Eun Soo-ah?” Aku hanya
menganggukkan kepalaku. Yesung menyarankan untuk pindah ke apartemen saja,
namun kami menolak karena apartemen terlalu mahal dan kami sudah merasa nyaman
tinggal di rumah ini.
Selang
beberapa saat Kyuhyun dan Yesung saling melirik satu sama lain lalu sama-sama
menggerutu.
“Hhh
Kenapa kita selalu berempat?” Ucap mereka berbarengan dengan wajah kesal.
“Memangnya
kenapa?” Tanyaku.
“Akh
ini menyebalkan!” Lagi-lagi mereka kompakkan.
“Kalian
aneh sekali. Kalau begitu kami masuk dulu. Annyeong!” Ucap Jin Yoo. Namun
lagi-lagi Kyuhyun dan Yesung serempak mengatakan hal yang sama.
“Tunggu
sebentar!” Kami menoleh dan melihat Kyuhyun dan Yesung oppa saling menatap
kesal.
“Ya! Kyuhyun-ah kenapa kau selalu
mengikutiku!” Kesal Yesung.
“Apa?
mengikutimu? yang benar saja. justru kau yang mengikutiku, Yesung-ah!” Balas
Kyuhyun sebal.
“Apa?!
Kau panggil aku apa tadi? Katakan lagi!”
Mereka terus berdebat sendiri hingga Jin
Yoo dan Eun Soo pun memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua. Kyuhyun yang
menyadari hal itu pun semakin kesal dibuatnya. Lalu meninggalkan Hyung nya yang
masih berceloteh.
“Ya!
Tunggu aku. Kyuhyun-ah!” Yesung menyusul Kyuhyun ke dalam mobil.
*****
Aku
dan Jin Yoo sudah memasuki semester 3 di jurusan yang sama yaitu Sejarah.
Namun, sampai saat ini keseriusan kami dalam kuliah hanya 60% saja, sisanya kami fokuskan dalam dunia
entertaint. Yah, kami adalah dua admin dari fansclub besar dua member EXO yaitu
Oh Se Hun dan Kim Jong Dae atau Lebih dikenal Chen. Kami sangat dekat dengan
mereka karena kekasih kami juga merupakan member Super Junior.
“Eun Soo-ah, eottae?”
“Mwoya?”
“Jaaann...! Ini Chen yang buat loh!” Serunya
sambil memperlihatkan kaos bergambar dirinya dan Chen yang sontak membuatku
berteriak histeris. Dia benar-benar beruntung, coba Sehun juga seperti itu.
Tapi, aku rasa itu hanya akan menimbulkan kesalahpahaman jika kekasih kami
mengetahuinya. Aku mencoba mengingatkan Jin Yoo untuk berhati-hati agar tidak
ketahuan oleh Kyuhyun oppa. Atau dia akan marah.
“Kau benar Eun Soo-ah. Kyuhyun oppa mianhae,
aku suka banget sama Chen. Tapi tenang, cintaku hanya untukmu kok oppa.”
Ucapnya sambil memandangi foto Kyuhyun yang terpampang lebar di layar
ponselnya. Aku hanya begidig melihatnya, tiba-tiba aku dikagetkan oleh orang
yang menutup mataku dari belakang.
“Yesung oppa?” Tebakku.
“Yah, ketahuan. Gak seru.” Gerutunya. Aku
tersenyum kecil melihat kelakuannya.
“Mianhae, bagaimana kalau di ulang?” Usulku
sedikit bercanda.
“Anio, justru akan lebih mencurigakan kalau kau
menyebut nama orang lain. Benar kan?” Ucapnya sambil sedikit mencubit pipiku
pelan. Aku tersenyum simpul padanya.
“Ya ya ya! Kalian mau membunuhku eoh?
Bermesraan di depan orang lain itu adalah kejahatan!” Celoteh Jin Yoo dengan
wajah jutek yang dibuat-dibuat.
“Eoh? sejak kapan kau disini Jin Yoo-ah?”
Tanya Yesung oppa polos yang sukses membuatku meledak tertawa di tambah
ekspresi Jin Yoo yang kesal dibuatnya.
“Ini nih yang aku tidak suka dari dirimu oppa,
Aigoo~ Eun Soo-yah kenapa kau tahan punya pacar seperti dia?”
“Kau saja tahan pacaran sama Evil, masa aku
enggak sama Dark Angel. Ya nggak oppa?”
“Tentu saja. Oh ya, sekarang sudah tak ada
kelas kan? Jalan-jalan yuk.” Ajaknya namun aku menyuruhnya menunggu sebentar
karena masih ada yang harus aku selesaikan.
“Memangnya kau sedang apa?” Tanyanya sambil
melihat ke layar laptopku. Kebetulan saat itu aku sedang menguruskan Birthday
project Sehun yang sebentar lagi akan ulang tahun. Yesung oppa menutup laptopku
begitu saja tanpa ada aba-aba atau pemberitahuan sebelumnya membuatku kaget.
“Oppa...”
“Kau masih saja mengurusi hal seperti itu. Aku
kan sudah bilang itu tidak perlu.”
“Tapi Oppa.. Kau tau sendiri kan aku Ketua Admin
dari seluruh fans nya Sehun. Dia sebentar lagi ulang tahun jadi aku harus..”
Aku tak sanggup melanjutkan kata-kata selanjutnya karena tatapan Yesung padaku
seperti ingin memakanku hidup-hidup.
“Jadi kau lebih mementingkan itu daripada
kekasihmu?”
“Bukan seperti itu oppa, lagi pula ini hanya
sedikit lagi, eoh?”
“Terserah kau saja.” Ucapnya melengos pergi.
Aku mengacak rambutku frustasi, selalu saja seperti itu.
“Oppa! Yesung oppa!” Aku mencoba memanggilnya,
namun percuma, ia tak akan mau mendengar. Akupun pergi menyusulnya.
“Yaa! Eun Soo-ah aku bagaimana? Yak! Aissh” Jin
Yoo merasa sia-sia berteriak seperti itu.
“Mereka selalu saja mengabaikanku. Kyuhyun oppa
dimana sih? Tumben belum jemput, pesan pun tidak ada.” Jin Yoo memasukan
ponselnya dengan kecewa. Namun saat ia mengangkat kepalanya, Kyuhyun berada di
depannya dengan senyuman manis yang selalu membuat hati Jin Yoo berdesir.
Padahal mereka sudah cukup lama bersama, tapi entah kenapa rasa itu tak pernah
hilang.
“Annyeong
Jin Yoo-ah!” sapanya manis.
Jin
Yoo sedikit terkejut dan mencoba menyadarkan dirinya sendiri.
“Yaa~ kenapa lama sekali! Aku sudah lama
menunggumu!” Kesalnya dengan gelagapan entah kenapa Kyuhyun terlihat tampan
saat itu dimatanya hingga membuatnya salah tingkah sendiri.
“Mianhae, kakak ku mendadak minta di antar ke
Butik. Gwaenchanayo? Yesung hyung dimana?” Aku merenung, tidak tahu kenapa,
setiap dia merasa bersalah ia selalu bertanya 'Apa kau baik-baik saja?'
meskipun begitu jawabanku selalu sama bahwa aku baik-baik saja.
“Yesung oppa sudah pergi bersama Eun Soo.
Mereka selalu seperti itu. Meninggalkanku sendirian. Menyebalkan.” Gerutuku
kesal. Tapi Kyuhyun malah tersenyum
“Kenapa?” Aku merasa tidak terima.
“Karena kau sangat lucu. Ja! kita pergi. Apa
kau mau jalan-jalan?” Aku pun mengiyakan dengan semangat. Baru saja kami
melangkah, aku menerima sebuah pesan Line yang ternyata dari Chen.
“Apa kau suka?” Pesan yang
singkat namun sukses membuatku tersenyum senang. Dengan semangat akupun
membalas
“Ya, Tentu saja.”
“Siapa?”
“Chen oppa” Jawabku tanpa sadar. Aku menghentikan pergerakan tanganku
setelah menekan tombol send. Lalu melihat ke arah Kyuhyun oppa, dan seperti
dugaanku, wajahnya berubah 180 derajat.
“Oppa, kau tidak marah kan? Ini hanya..” Aku
mencoba menjelaskan sebelum keadaan memburuk. Kyuhyun terlihat menghela nafas
berat.
“Entahlah, apa menurutmu aku harus marah? atau
tidak?” Tanyanya dengan wajah yang menurutku sangat mengerikan. Aku menundukkan
kepalaku merasa takut, lalu Kyuhyun mengambil ponselku dan membaca pesannya.
“Apa itu?” Tanyanya setelah selesai membaca
pesannya, dengan ragu aku mengeluarkan kaos pemberian Chen. Dengan cepat
Kyuhyun mengambilnya dan tersenyum sinis
“Jadi ini?” Aku menganggukkan kepalaku takut.
“Setelah dia memberi boneka, dia memberimu
kaos, lalu nanti apa lagi? gaun, perhiasan, sepatu, begitu!?” Bentaknya.
“Oppa!” Aku merasa tidak terima dengan
sikapnya. Kyuhyun terlihat kaget saat aku balik membentaknya.
“Itu tidak akan terjadi. Ini hanya pemberian
dari Idola kepada fans nya saja. Apa itu salah? Apa ini harus di permasalahkan,
eoh?”
“Ini bukan pertama kalinya Jin Yoo-ah. Apa kau
tidak bisa berhenti mengidolakannya, demi aku?”
Aku mentapnya. Aku tahu itu tidak mungkin. Aku
hanya ingin membuatnya mengerti. Itu saja.
“Jin Yoo-ah, apa kau tahu? kenapa aku bersikap
seperti ini?”
“Aku tahu oppa.. Aku tahu...”
“Tidak. Kau tidak mengerti. Asal kau tahu, aku
selalu takut saat kau menatap pria lain, aku selalu takut saat kau tersenyum
untuk pria lain, aku selalu takut karena kau bahagia bukan karenaku, tapi orang
lain. Aku takut kau berpaling dariku. Tidak lebih. Mengertilah..” Sejenak aku
merasa lunak dengan perkataannya, dia memang benar, tapi entahlah.. Justru aku
semakin menyukai Chen oppa. Tapi aku yakin rasa itu hanya sebatas suka bukan
cinta seperti perasaanku pada Kyuhyun. Aku memeluknya mencoba menyampaikan
perasaanku, bahwa aku tidak seburuk itu. Bahwa hanya Cho Kyuhyun yang aku
cintai. Ya. Aku sangat mecintainya.
“Jangan takut, aku tidak akan berpaling darimu.
You're the only one for me..”
***
Eun
Soo POV
Di
rumah aku kembali menyelesaikan project birthday Sehun yang sempat tertunda.
Tapi fikiranku kembali teringat saat aku dan Yesung oppa bertengkar.
Flash
Back on
“Yesung oppa!”
Aku menahannya agar aku bisa bicara padanya. Dia berhenti namun tak menatapku.
“Oppa,
kau ini kenapa? Bukankah selama ini kau juga tahu aku fans Sehun? Aku sudah
menjadi fansnya sejak pertama ia debut, kau tahu itu kan? Kau tidak pernah
semarah ini..”
“Kau
benar, dan selama itu aku selalu mencoba untuk tidak marah, aku menahan
semuanya. Karena aku tahu, semua itu hanya sementara. Tapi semakin lama aku
sadar, kau bukan mengidolakannya tapi kau mencintainya. Apa aku salah?”
'Deg' entah kenapa kata-katanya begitu
menyakitkan. Aku terdiam menatapnya mencoba bertanya pada diriku sendiri
tentang apa yang sebenarnya aku rasakan.
“Kenapa
kau hanya diam? Jadi benar, kau..” Yesung menatapku tak percaya.
“Ti..Tidak
oppa. Itu tidak benar. Aku hanya mencintaimu oppa. Percayalah..” Aku
mencoba meyakinkannya.
“Sudahlah,
aku ingin pergi sekarang.” Ucapnya dengan perasaan kecewa lalu pergi
meninggalkanku yang termenung sendiri, ingin aku mengejarnya tapi entah kenapa
rasanya kaki ku begitu kaku.
Flash
Back end
“Woyy! ngelamun aja! Mikirin apa sih?” Jin Yoo
mengagetkanku. Aku setengah bingung menjawabnya. Lalu ponselku berbunyi tanda
pesan Line yang ternyata dari Sehun.
“Annyeong
Soo-ah” Sapanya dengan stikernya yang lucu. Baru saja aku ingin membalasnya
aku kembali teringat pada Yesung, aku pun mengurungkan niatku. Tidak lama
muncul lagi pesan
“Apa kau tidur?” Mungkin karena aku tak
membalasnya, yah tidak untuk saat ini.
“Kenapa?” Tanya Jin Yoo padaku.
“Entahlah. Yesung oppa marah padaku.”
“Aku juga.”
“Kenapa?”
“Kyuhyun oppa sudah tahu tentang kaos yang
Chen berikan padaku, bodohnya lagi aku membalas pesan Chen dihadapannya”
Jelasnya yang membuatku membulat sempurna. Apa dia sudah gila?
“Aku sudah minta maaf, tapi aku tidak tahu apa
dia benar-benar memaafkanku atau tidak..”
“Minta maaf?” Ulangku yang dibalas anggukan
Jin Yoo. Aku mengambil ponselku dan mengetikkan pesan Line untuk Yesung oppa.
“Oppa..”
Berharap dia membalas pesanku, namun tidak ada jawaban.
“Aku
minta maaf. Aku salah.” Masih belum ada jawaban.
“Selamat
tidur. Aku mencintaimu.” Ketik ku pada akhirnya.
Disisi
lain, Yesung membaca pesan dari Eun Soo, ia sendiri bingung, ia ingin marah,
tapi baru beberapa jam saja sudah membuatnya tersiksa. Ia mengacak rambutnya
frustasi, mengambil handphone nya mencoba untuk membalas pesan Eun Soo yang
sempat ia abaikan, namun ia mengurungkan niatnya, lagi, dan lagi. Hingga
akhirnya dia melempar sembarang hp-nya. Lalu merebahkan tubuhnya di atas
ranjang. Kyuhyun yang tinggal di apartemen yang sama dengan Yesung, memasuki
kamarnya dan bertanya apa yang terjadi pada hyungnya.
“Kyuhyun-ah, aku rasa ini tidak benar.” Yesung
bangun dan mulai berceloteh.
“Apa? Eun Soo?” Tebakan Kyuhyun sangat tepat,
mungkin karena dia mengalami hal yang sama seperti hyung nya.
“Eoh, aku bingung.. Aku tidak tahu ini benar
atau salah, tapi aku tidak bisa melihatnya menyukai pria lain. Aku ingin marah,
tapi aku bahkan tidak bisa jauh darinya. Aaakh!” Teriaknya gusar kembali
menghempaskan tubuhnya. Kyuhyun tersenyum kecut menanggapi curhatan Yesung.
“Aku rasa kita berdua di posisi yang sama
hyung. Mungkin karena kita terlalu mencintai mereka. Tapi apakah mereka
merasakan apa yang kita rasakan?” Pertanyaan Kyuhyun yang terakhir cukup
membuat Yesung berfikir, lama. sangat lama hingga Kyuhyun ketiduran. -___-
***
Keesokan paginya, Yesung berniat meminta maaf
pada Eun Soo atas sikapnya kemarin, ia sudah membawa sebuket bunga tulip putih
kesukaan Eun Soo yang sudah ia dapatkan dengan susah payah. Lalu ia melihat
penjual es krim, ia pun membelinya. Yesung cepat mencari Eun Soo karena takut
es krim nya meleleh. Akhirnya ia menemukan Eun Soo sedang duduk sendirian di
cafe kampus. Dengan segera ia menghampirinya dan memberikan bunga kepadanya
dari belakang. Eun Soo menoleh dan sedikit terkejut. Yesung tersenyum semanis
mungkin lalu duduk berhadapan dengan kekasihnya.
“Mianhae” Ucapnya tulus sambil memberikan es
krim yang hampir meleleh. Sejenak Eun Soo terdiam mencerna apa yang dilakukan
oleh kekasihnya. Ia melihat es krim kesukaannya dan dia tak bisa menolak itu
ditambah bunga tulip putih kesukaannya.
“Tidak.” Jawabnya sambil mengambil es krim dan
bunga dari tangan Yesung. Cukup membuat Yesung mengerutkan keningnya.
“Karena seharusnya aku yang minta maaf.
Mianhae oppa. Aku salah. Neo hanaman saranghanikka.” Lanjut Eun Soo dibarengi
dengan senyuman manis dan langsung melahap eskrim nya. Yesung lega mendengarnya
dan ia sangat bahagia. Eun Soo memakan es krim sambil mengayunkan kedua kakinya
bergiliran. Hal yang selalu ia lakukan saat makan es krim, seperti anak kecil.
Dan Yesung suka itu. Ia tak henti-hentinya menatap Eun Soo.
“Ya~ apa kau mencoba menggodaku?” Tanya Yesung
saat melihat Eun Soo makan es krim dengan belepotan. Eun Soo melirik Yesung
tajam.
“Micheoseo? Dasar otak mesum!” Kesal Eun Soo
sedikit gelagapan. Membuat Yesung tersenyum geli.
“Tapi, apa kau hanya membeli satu?” Tanya Eun
Soo saat es krim nya hampir habis. Lagi-lagi Yesung tersenyum geli dibuatnya.
“Aigoo, ternyata pacarku rakus juga.”
Candanya.
“Ahh rasanya enak sekali. Sepertinya aku sudah
lama tidak makan es krim.” Ucapnya setelah ia selesai makan dengan sisa noda di
sekitar bibirnya. Ia memang sudah mengusapnya, namun masih ada yang tertinggal.
Yesung yang melihatnya mendekatkan wajahnya pada Eun Soo dan menatapnya lekat
lalu berkata, “Apa kau ingin aku yang membersihkannya?” Tanya nya dengan evil
smirk yang membuat mata Eun Soo membulat sempurana. Dengan cepat ia mengangkat
tangannya untuk membersihkannya, tapi Yesung menahannya. Ia semakin mendekatkan
wajahnya pada wajah Eun Soo. Eun Soo tercekat. rasanya oksigen di dunia ini
sudah habis. Yesung tersenyum melihat ekspresi kekasihnya lalu ia mengusap
lembut bibirnya dengan ibu jemarinya. Lalu ia memakan sisa eskrim itu. Dengan
santai ia berkata rasanya manis dan tersenyum tipis. Gila! Apa dia tidak sadar
kalau dia begitu mempesona? Dia hampir membuat gadis di depannya mati muda
karena kehabisan oksigen atau mati karena terkena serangan jantung. Eun Soo
masih terpana lalu tersadar saat Yesung memanggilnya. Ia melihat ke sekeliling
dan sadar banyak orang yang memperhatikan mereka.
“Yak! Micheseo!” Teriaknya sambil memukul
Yesung dengan bukunya. Dia membuatnya kesal. Mungkin wajahnya sudah memerah
sekarang.
“Awh, Wae? Aku kan tidak melakukan apa-apa.”
Protes Yesung menahan tawa.
“Kenapa kau bilang? Ini kan lingkungan kampus.
Kau membuatku malu tahu! Bagaimana kalau mereka menyadari kalau kau itu..
Hash~!” Eun Soo makin sebal lalu beranjak pergi.
“Ya ya ya! Eun Soo-ah! Tunggu aku!” Susul
Yesung dengan tawa yang masih ia tahan.
“Aigoo, apa kau kecewa karena aku tidak
melakukannya?” Pertanyaan Yesung semakin membuat Eun Soo kesal, marah sekaligus
malu.
“Yak! aku sama sekali tidak memikirkan hal
itu! Bagaimana kalau orang lain menyadari itu kau! Aku bisa mati karenamu!”
Kesal Eun Soo memukul-mukul Yesung dengan tas nya.
“Ok! Ok! Stop! Araseo.. Aku hanya bercanda.
Mian, eoh?” Ucap Yesung dengan wajah melasnya.
“Aku janji akan melakukannya nanti” Ucapnya
kemudian. Eun Soo kembali menatapnya kesal. Yesung sangat senang melihatnya.
“Baiklah baiklah.. Aku akan membelikanmu es
krim lagi. Bagaimana? Sepuasnya.”
“Sungguh?” Tanya Eun Soo sedikit ragu.
“Sungguh” Balas Yesung. Eun Soo pun tersenyum
lebar lalu segera menarik Yesung pergi.
***
Jin Yoo POV
“Hhh
oppa. Kita istirahat sebentar yah, aku lelah.” Keluhku duduk di sebuah bangku
di taman.
“Gwaenchana? Apa kau sakit?” Aku tersenyum
mendengar pertanyaannya.
“Tidak. Aku hanya lelah saja. Aku tidak
apa-apa.” Ucapku meyakinkan.
“Benarkah? Emm bagaimana kalau aku gendong?”
Tawar Kyuhyun yang membuatku sedikit terkejut.
“Ck. Tidak mau. Nanti kalau kau yang
kesakitan, aku juga yang kena imbasnya. Lagi pula disini terlalu banyak orang.
Bahaya jka ada yang melihat kita.” Gerutuku walau sebenarnya aku ingin sekali
di gendong olehnya.
Kyuhyun
menghela nafas lalu berkata ia tak peduli walau harus ketahuan. Tapi tetap saja
aku tidak siap dengan semua itu. Aku melihat anak-anak yang bermain sepeda,
sepertinya mengasyikkan jika aku naik sepeda bersama Kyuhyun oppa. Fikirku. Aku
menatap Kyuhyun mencoba menyampaikan fikiranku. Dan sepertinya aku berhasil.
Akhirnya aku bisa naik sepeda bersama Kyuhyun
oppa. Rasanya menyenangkan bisa berboncengan naik sepeda berdua dengan orang
yang kita cintai. Lebih romantis dan nyaman. Aku bisa terus memeluk dan
menyandarkan kepalaku padanya menghirup aroma tubuhnya yang sangat aku sukai.
“Oppa...”
“Hmm” Sahutnya dengan tetap fokus ke depan
untuk menjaga keseimbangan.
“Neomu joahae” Ucapku tanpa sadar dan aku
mendengar Kyuhyun sedikit tertawa.
“Apa kau meledekku?” Tanyaku kesal.
“Tidak. Aku hanya berfikir ternyata kau ini
lumayan berat juga” Candanya. Namun wanita itu sensitif dengan persoalan berat badan.
“Apa? Maksudmu aku berat, huh! Hentikan
sekarang juga. Aku mau turun. Cepat!” Aku memukul-mukulnya karena kesal.
Kyuhyun memperingatiku untuk tidak bergerak karena sepedanya mulai oleng.
“Aku tak peduli! Cepat berhenti atau...”
Kata-kataku terhenti karena Kyuhyun oppa mulai kehilangan keseimbangan dan
hampir menabrak orang lain jika tak menghindar, namun akibatnya kami berdua
terjatuh.
“Awwh!” Aku meringis kesakitan.
“Ya! Aku kan sudah bilang jangan bergerak!”
Bentak Kyuhyun. Aku tak menggubrisnya, lututku berdarah gara-gara terjatuh
tadi. Kyuhyun langsung panik saat melihatnya.
“Jin Yoo-ah, kau tidak apa-apa? Apa sangat
sakit?” Tanyanya khawatir sambil meniupi lututku dan bahkan membalut lukaku.
Dengan begitu saja rasanya sudah terobati. Aku suka saat melihatnya khawatir
padaku.
“Apa kau bisa berdiri?” Tanyanya yang
menyadarkanku dari lamunanku. Aku mencoba berdiri, tapi rasanya sangat sakit
sekali, rasanya kakiku jadi kelu dan sulit di gerakkan.
“Sepertinya aku sulit berjalan. Ini sakit
sekali” Ucapku yang mungkin terdengar sedikit manja, tapi itulah aku. Aku tidak
pernah bermaksud menyembunyikan apapun darinya. Lalu aku melihat Kyuhyun
berjongkok membelakangiku.
“Apa yang kau lakukan?” Tanyaku bingung.
“Ja! Naiklah ke punggungku. Bukankah kau ingin
aku gendong?”
Aku sedikit kaget dengan pertanyaannya, tentu
saja aku mau. Tapi aku ragu, karena ini tempat umum.
“Cepatlah” Pintanya. Walau sedikit ragu, tapi
aku menurutinya dan naik ke punggungnya. Malu, mungkin ya. Senang, tentu saja.
Rasanya aku bersyukur karena mendapat luka ini. Aku melingkarkan tanganku di
lehernya. Lalu menaruh daguku di bahunya. Hanya untuk sekedar mencium aroma
tubuhnya yang aku sukai. Aku bahkan bisa mendengar deru nafasnya. Oh tidak. Dia
sangat tampan jika aku lihat sedekat ini. Jangan sampai dia mendengar detak
jantungku yang keras ini. Dia akan meledekku habis-habisan.
“Mianhae” Ucap Kyuhyun tiba-tiba.
“Jangan minta maaf. Ini bukan salahmu, ini
salahku. Mianhae oppa.”
“Benar. Itu salahmu. Aku kan sudah bilang
jangan bergerak. Begini kan akibatnya.”
“Aish, yasudah kalau tidak mau gendong. Aku
bisa jalan sendiri kok.” Balasku sebal. Tapi Kyuhyun malah tersenyum, selalu
saja seperti itu. Menyebalkan.
“Kau ini memang keras kepala. Bukankah kau
senang karena aku menggendongmu, huh?” Godanya. Aku menjitak kepalanya sambil
menggerutu sebal. Tapi itu memang benar.
“Gomawo” Ucapku.
“Hm, tapi lama-lama kau ini memang berat juga”
“Oppa~!”
“Aku hanya bercanda. Yah kita anggap saja ini
latihan jika suatu saat nanti kita menikah, aku akan menggendongmu” Candanya.
“Mwo? Yaak! Siapa bilang aku akan menikah
denganmu. Percaya diri sekali kau ini. Tsk.” Kyuhyun tiba-tiba berhenti dan
menurunkan aku dari punggungnya lalu berbalik menatapku. Tunggu, apa ia marah?
Ia menatapku intens. Oh Tuhan! Bunuh saja aku Cho Kyuhyun! Dia mencondongkan
tubuhnya ke arahku membuatku memundurkan tubuhku secara otomatis. Apa ini?
Sepertinya dia benar-benar ingin membunuhku dengan tatapannya.
“Karena aku akan membuatmu menjadi milikku. Dan ku pastikan kau akan
menikah denganku. Lee Jin Yoo.” Kyuhyun semakin mendekatkan wajahnya padaku.
Matanya mengarah ke bibirku dan sial kenapa aku juga melihat bibirnya? Dia memejamkan
matanya. Tunggu, jangan bilang kalau dia.. Aku bahkan bisa mendengar deru
nafasnya sekarang. Tidak, tidak. Aku segera mendorongnya agar sedikit menjauh
dari hadapanku.
“Oppa..
Mian. Disini tempat umum. Banyak orang memperhatikan kita.” Kataku seadanya.
Dia terlihat kaget, atau lebih tepatnya kecewa? Lalu tanpa mengatakan apapun ia
meninggalkanku. Apa ia marah? Apa aku salah? Aku ingin mengejarnya tapi kakiku
masih sakit. Aku hanya berdiam diri sambil menundukkan kepalaku. Rasanya aku ingin
menangis saja.
“Bodoh.
Harusnya kau mengejarku.” Aku mendongakkan kepalaku dan Kyuhyun sudah ada
dihapanku.
“Aku
kan tidak bisa berjalan. Bodoh.” Jawabku dan melihatnya tersenyum.
“Aku
fikir kau marah”
“Mana
mungkin aku marah pada wanita sepertimu. Tsk. Bilang saja kau mau aku gendong
lagi.” Sekarang aku tahu kalau dia tidak benar-benar marah. Aku berada di
belakang punggungnya lagi sekarang.
“Jangan
membuatku menurunkanmu lagi. Mengerti?”
“Em.
Araseo!” Jawabku.
“Oppa..
Mian.”
“Ani.
Gwenchana.” Jawabnya lembut. Aku tersenyum karenanya.
“Saranghae.”
Bisikku pelan. Aku bisa melihat ia sedang tersenyum sekarang. Nyaman, itulah
perasaan kami saat ini, entah sampai kapan kami akan terus seperti ini. Tak
pernah ada yang tahu.
****
Eun
Soo POV
Aku sedang melihat-lihat hasil photoku dan
Yesung kemarin yang sempat kami ambil
saat jalan bersama. Aku tersenyum saat melihat photo Yesung oppa yang mengecup
pipiku secara tiba-tiba. saat memakan es krim juga photo saat ia menolong
seorang anak laki-laki yang terjatuh dan memberinya lollipop. Terutama saat ia
berkata, “Laki-laki itu tidak boleh
menangis, kalau laki-laki menangis, siapa yang akan melindungi wanita? Ibumu
juga seorang wanita kan? kau harus melindunginya. araseo?” Dan dia
benar-benar salah tingkah saat aku menghampirinnya. Ahh dia benar-benar calon
ayah yang baik.
“Bagaimana project birthday Sehun? Sudah
selesai?” Jin Yoo membuyarkan lamunanku.
“Eoh, sudah. Aku hanya perlu bertemu
dengannya. Bagaimana kakimu?”
“Kaki ku tidak apa-apa. Ah! Kebetulan! Aku
juga ingin bertemu Chen oppa. Bagaimana kalau besok sore?” Ajak Jin Yoo. Dan
Akupun setuju.
****
Sore itu saat kami akan pergi, Yesung oppa
mengirimku pesan dan mengajakku keluar. Tapi aku sudah janji pada Sehun, aku tidak
bisa membatalkannya begitu saja. Dia sangat sibuk akhir-akhir ini. Aku pun
menolak ajakan Yesung oppa. Semoga dia tidak marah.
“Kau
tidak memberitahunya?” Tanya Jin Yoo. Aku menggeleng, lebih baik dia tidak tahu
kan?
Kami
bertemu di tempat biasa, di sebuah kafe yang tidak terlalu ramai. Disana kami
hanya mengobrol hal-hal biasa yang mungkin bisa aku posting dalam blog dan
fanpage Sehun nanti. Sedangkan Jin Yoo entah apa yang mereka obrolkan, tapi
mereka terlihat sangat akrab. Aku tidak terlalu banyak bicara dihadapan Sehun,
aku juga tidak tahu kenapa.
“Kau ini kenapa Soo-ah, seperti baru pertama
bertemu saja”
“Eoh? Tidak, bukan begitu.. Aku hanya..” Aku
pun bingung menjawab apa. Aku merasakan firasat yang tidak baik namun entah
apa.
“Araseo.
Kau datang kan di hari ulang tahunku? Eoh?” Pintanya, dan ia memegang tanganku
untuk memohon. Aku tentu saja kaget, namun aku tak terlalu mempermasalahkannya
dan hanya membalasnya dengan senyuman dan berkata bahwa aku pasti datang. Dia
pun berterimakasih sambil mengelus puncak kepalaku seperti yang selalu Yesung
lakukan padaku. Aku sedikit merasa aneh mendapat perlakuan ini. Tapi, entahlah.
“Yak~ Aku kan sudah bilang jangan upload di
Youtube. Aish kau ini. Bagaimana kalau fansku berkurang?” Di meja seberang Chen
menggerutu pada Jin Yoo soal video yang Jin Yoo unggah beberapa waktu lalu.
“Aigoo,
Oppa kau ini lucu sekali. Justru dengan melihat video itu, aku yakin fansmu
akan bertambah banyak. Melihat kekonyolan dan kesalahan yang kau perbuat. Tapi
oppa, apa kau benar-benar selalu membuat kesalahan dalam dance?”
“Yak! kau meledekku, eoh? Aku ini Chen
machine. Kau tahu?”
“Ara! Center Dance”
Candaku sambil menjulurkan lidah. Lalu Chen malah tertawa dan mengacak-acak
rambutku.
“Yak! Oppa! Rambutku berantakan!” Kesalku,
tapi dia malah balas menjulurkan lidahnya dan tertawa menang.
Aku mengajak Jin Yoo pulang karena hari sudah
malam. Aku bisa mendengar gerutuan Jin Yoo saat harus berpisah dengan Chen
“Aku
akan mengantar kalian.” Ucap Sehun tiba-tiba. Aku berusaha menolak karena takut
ada fans yang melihat dan salah faham. Tapi Sehun tetep kekeh apalagi setelah
disetujui oleh Chen, karena ia tidak bisa ikut mengantar. Ia sedang ada jadwal
malam ini. Akhirnya aku mengalah dan kami pun pulang bersama.
****
“Haish!
Berani sekali dia tidak menjawab telponku! Awas saja kau Han Eun Soo, kau akan
ku beri hukuman.!” Gerutu Yesung sambil bejalan ke rumah Eun Soo. Dia berhenti
saat melihat ada Sehun disana.
“Gomawo
Sehun-ah!” Ucap Jin Yoo saat sudah sampai depan rumah. Sehun hanya tersenyum.
Dan Jin Yoo benar-benar tidak menyukai sikapanya ini. Sangat dingin. Fikirnya.
“Puanglah,
sudah malam. Kami masuk dulu” Ucap Eun Soo hendak masuk ke rumahnya namun Sehun
menahan tangannya. Eun Soo dan Jin Yoo sama-sama kaget, teruatama pria bermata
sipit yang tengah memperhatikan mereka berdua sejak tadi. Namun Jin Yoo
mengerti dan meninggalkan mereka berdua. Entah apa, tapi sorot mata Sehun benar-benar
berbeda saat ini, Eun Soo menemaninya jalan-jalan disekitar rumah mereka.
“Kenapa?
Apa ada masalah?” Eun Soo seolah tahu apa yang Sehun fikirkan. Yah dia sudah
cukup mengenalnya, matanya mengatakan ada yang tidak beres dengannya.
“Aku
tidak tahu harus berbicara pada siapa. Aku hanya nyaman saat berbicara
denganmu. Aku sangat sedih sekarang.” Tuturnya. Eun Soo siap menjadi pendengar
yang baik untuk Sehun.
“Luhan
hyung, dia berubah akhir-akhir ini.. Dia tidak pernah mau menemaniku lagi,
bahkan dia sering memarahiku. Aku tidak apa-apa dengan semua itu, aku
menanyakan alasan perubahan sikapnya, tapi kau tahu dia bilang apa? Dia ingin
keluar dari EXO.” Tutur Sehun yang membuat Eun Soo kaget bukan main, Sehun
menghentikan langkahnya begitupun dengan Eun Soo. Ia bisa melihat mata Sehun
yang mulai berkaca-kaca. Ia tahu persis seperti apa hubungan mereka, pasti ini
pukulan yang berat bagi Sehun. Hingga ia, menangis?
“Aku
sudah menganggapnya sebagai kakak ku sendiri. Kami melakukan segalanya
bersama-sama. Kami mengatakan saling menyayangi satu sama lain. Tapi..” Sehun
tak melanjutkan kata-katanya, ia menunduk agar tak terihat ia sedang menangis.
Eun Soo menepuk punggungya untuk sekedar memberinya semangat. Tapi Sehun malah
menenggelamkan wajahnya ke pundak Eun Soo. Dan Eun Soo pun tak menolak, ia
bahkan merangkulnya untuk menenangkannya.
Yesung
sangat marah melihat apa yang terjadi dihadapannya. Ia mengepalkan tangannya
sekuat tenaga. Hatinya memanas sekarang. Lalu ia pergi meninggalkan mereka
begitu saja.
***
“Kriiiinggg”
terdengar suara Chen keluar dari ponsel Jin Yoo. Yah, dia menset nya sebagai
alarm. Dia bangun dan membuka ponselnya. Seketika ia membulatkan matanya.
“Kyaa!
Eun Soo-ah! Ireona palli~!”
Eun
Soo yang masih belum sadar sepenuhnya bertanya ada apa lalu meraih ponselnya
juga.
“Chen
oppa mengajakku jalan-jalan! Hari ini! Aku tidak boleh menyia-nyiakan ini!”
Ucapnya antusias langsung membalas pesan dari Chen. Sedang aku? Yesung oppa tak
mengirimiku pesan sejak malam. Hhh.
Jin
Yoo sudah siap pergi pagi ini, tiba-tiba ia mendapat pesan dan membuatnya
berhenti.
“Bagaimana
ini? Kenapa Kyuhyun oppa juga mengajakku jalan? Yaampun.” Sejenak ia berfikir,
lalu membalas pesan dari Kyuhyun.
“Oppa mian, hari ini aku ada janji. lain
kali saja, eoh?” -Send
Kyuhyun
yang sudah ada di wahana bermain pun galau, karena kekasihnya tidak akan
datang. Aneh, biasanya ia tidak pernah menolak meskipun ia sudah punya janji.
Ia sudah tak berminat lagi dan hedak pergi namun ia melihat Jin Yoo disana dan
dia bersama pria? Siapa dia? fikir Kyuhyun. Dan dia sadar bahwa itu adalah
Chen. Terlihat jelas kekesalan dan tatapan kecewa di wajahnya. Bagaimana bisa..
Mereka bahkan terlihat seperti sepasang kekasih.
****
“Eun
Soo-ah, kenapa yah dari kemarin Kyuhyun oppa tidak menghubungiku? Membalas
pesanku saja tidak.”
“Aku
juga. Malahan dari dua hari yang lalu.” Balasku. Aku berfikir apa aku melakukan
kesalahan lagi? Lalu aku medengar ribut-ribut sekumpulan gadis membicarakan
Sehun dan Chen. Membuat kami penasaran, kami pun menghampiri mereka dan
bertanya apa yang terjadi. Lalu mereka memperlihatkan info yang membuatku dan
Jin Yoo kaget bukan main. Foto-foto kemarin saat bersama Sehun dan Chen telah tersebar luas di internet. Bahkan
saat aku hanya berdua dengan Sehun. dan saat jin Yoo bersama Chen kemarin.
Berita ini menjadi pencarian no.1 di search engine dengan title 'Sehun dan Chen
EXO Berkencan'. Ini gila, benar-benar gila. Aku dan Jin Yoo saling menatap
bingung, bagaimana ini bisa terjadi, jelas saja di foto itu kami terlihat
sangat dekat, apalagi saat Sehun memegang tanganku dan mengusap kepalaku bahkan
saat aku memeluknya. Juga photo Chen saat mengacak rambut Jin Yoo dan saat
mereka jalan bersama pun ada. Hanya saja wajah Aku dan Jin Yoo di samarkan. Aku
bingung, timbul berbagai pertanyaan di otakku.
“God!
Ini bencana. Aku yakin media gempar dengan hal ini. Pasti Chen dan Sehun..
Kyuhyun oppa! eotteokhae?” Risau Jin Yoo, aku pun memikirkan hal yang sama, dan
saat aku menatap ke arah lain, Yesung berdiri menatapku dengan tatapan yang
sulit di artikan.
“Yesung oppa...” Lirihku, membuat Jin Yoo juga
mengalihkan perhatiannya. Yesung pergi begitu saja, aku pun menyusulnya. Aku
harus menjelaskannya walau tak akan mudah.
“Oh
Tuhan.. Apa yang harus ku katakan pada Kyuhyun oppa..” Gumam Jin Yoo gusar.
“Kau
tak perlu berkata apa-apa”
'DeG'
Ternyata Kyuhyun ada disana. Jin Yoo sangat terkejut dan berbalik
perlahan.
“Oppa...”
Lirihnya.
Bersambung ke part 2..
- Back to Home »
- Chen , FF (Fun Fiction) , Kyuhyun , Oh Se Hun , Super Junior , Yesung »
- FF YeKyu "This Is Love" Part 1
Related Posts :
Chen, FF (Fun Fiction), Kyuhyun, Oh Se Hun, Super Junior, Yesung
Diberdayakan oleh Blogger.